Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan palajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari Jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An Nahl : 125)
Sobat, sebagaimana kita mengetahui bahwa Islam adalah agama dakwah. Kalimah laa ilaha illallah merupakan inti ajaran Islam, sekaligus pendorong utama kegiatan dakwah. Dengan dakwah, Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia. Dakwah adalah misi utama kenabian Muhammad saw. Dakwah adalah ujud kepedulian, bahkan kasih sayang kita kepada sesama manusia.Salah satu ciri seorang muslim adalah kepeduliannya terhadap aktivitas dakwah.Melalui dakwah, kita dihindarkan dari sikap individualis.
Sobat, ilustrasi tuntutan dakwah yang begitu indah tentang dakwah ini dipaparkan Rasulullah Saw dalam salah satu haditsnya :
Bagaikan suatu rombongan yang naik kapal. Ada yang duduk di bagian atas, ada lagi yang duduk di bagian bawah. Dan bila ada orang di bagian bawah akan mengambil air, ia harus melewati orang di atasnya. Sehingga orang yang di bagian bawah tadi berpikiran, ”Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri untuk mendapatkan air, tentu aku tidak akan mengganggu orang yang di atas”. Bila mereka mencegahnya, ia akan selamat dan semua isi kapal akan selamat, sementara bila mereka membiarkan, maka orang itu akan celaka begitupun semua isi kapal
Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas dakwah adalah aktivitas yang penting dan menyelamatkan masyarakat secara umum. Apa saja tujuan dakwah dalam Islam?
• Mentauhidkan Allah
• Menjadikan Islam sebagai pedoman hidup manusia sedunia dalam wadah daulah
• Menjadikan Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam
• Menggapai Ridha Allah
Adapun pahala dan balasan orang yang melakukan dakwah di jalan Allah dengan melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah sebagaimana yang disebutkan Rasulullah dalam sabdanya :
Siapa saja yang menyeru manusia pada petunjuk (Islam), dia pasti akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang diperoleh orang yang mengikuti petunjuk itu tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya
(HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, an Nasa’I dan Ibn Majah)
Fakta keadaan umat Islam saat ini adalah kebodohan, kemiskinan, dan kemaksiatan yang merajalela, dijajah dan dibawah pengaruh negara adidaya, terpecah belah menjadi lebih dari 50 negara, ukhwah Islamiyyahnya rendah dan tidak bisa menjalankan Islam secara Kaffah.
Sobat, yang kita takutkan adalah ketika dakwah ditinggalkan dan bukan merupakan hal penting bagi umat islam saat ini maka akan terjadi :
• Ditengah manusia berkembang kemusyrikan dan kekafiran
• Manusia akan hidup dengan hukum jahiliah, sehingga tidak ada rahmat. Yang ada adalah laknat
• Dunia akan dikendalikan oleh adikuasa jahiliah
• Bila dakwah ditinggalkan, bagaimana ridha Allah bisa didapat?
• Tidak akan ada daulah Islam
Di sinilah sobat, pentingnya dakwah bagi kehidupan umat Islam diantaranya adalah ; Menentukan muslim tidaknya manusia, dan kualitas kepribadiannya, menentukan tegak tidaknya hukum Islam, menentukan corak kehidupan manusia, kehidupan keluarga, lingkungan dan kehidupan masyarakat bahkan menentukan corak kehidupan dunia.
Sobat, Islam akan kembali tegak bila Islam didakwahkan ke tengah-tengah masyarakat sebagai ideologi dengan tanpa kekerasan dan diterapkan sebagaimana dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAW.
Sobat, karakter apa saja yang harus dimiliki oleh seorang Da’i sehingga menjadi Da’i yang powerfull dan mampu menginspirasi umat untuk kembali kepada aturan Allah dan Rasul-Nya ? Berikut ini ada beberapa karakter Da’i yang harus kita perhatikan dan wujudkan dalam diri sebagai pengemban dakwah :
1. PERCAYA PADA MABDA’ ISLAM
Bahwa Islam adalah din yang diridhai Allah SWT dan sesuai dengan fitrah manusia, bahwa mabda’ Islam adalah solusi dari segenap problematika manusia dan bila ditegakkan akan membawa rahmat bagi semua, bahwa mabda’ selain Islam batil adanya, bahwa mendakwahkan mabda Islam hingga tegak di seantero dunia adalah perbuatan mulia dan kewajiban utama
2. BERANI DAN TEGAS
Berani karena benar. Keberanian para pejuang kebatilan lebih berhak dimiliki oleh para da’i , cukuplah Allah sebagai pelindung dan penolong. Dialah sebaik-sebaik pelindung dan penolong, ditangkap, disiksa, kehilangan pekerjaan bahkan kematian adalah risiko perjuangan. Bukankah semua orang akan mati? Rizki telah ditetapkan Allah, anda berjuang atau tidak. Surga dan kemuliaan di sisi Allah tidak didapat secara cuma-cuma. Perlu usaha.
3. SERIUS DAN SUNGGUH-SUNGGUH
Dakwah adalah pekerjaan yang sangat serius. Karenanya diperlukan kesungguhan. Dakwah menentukan tegak tidaknya Islam. Dakwah menentukan mulia tidaknya umat Islam. Dan dakwah Islam menentukan selamat tidaknya hidup kita di dunia dan akhirat. Maka, dakwah harus dihadapi sebagai persoalan hidup atau mati.Tidak ada yang lebih penting dalam hidup muslim lebih dari dakwah. Hayatu al-muslim hayatu al-dakwah. Semua yang dimiliki (harta, kedudukan bahkan nyawa) sesungguhnya hanyalah wasilah untuk dakwah
4. SABAR DAN TEGUH JIWA
Dakwah akan berhadapan dengan sejuta rintangan. Seorang da’i harus sabar dan teguh jiwa untuk menghadapi semua. Orang yang ingin menghancurkan Islam saja melakukannya dengan penuh kesabaran. Kehancuran Islam sudah demikian lama, secara sunatullah memerlukan waktu yang lama pula untuk membangunnya kembali. Sabar bersumber dari kesadaran bahwa semua memerlukan proses, dan keberhasilan adalah semata buah dari proses itu. Keteguhan jiwa bersumber dari kekuatan ruhiyah dibina melalui ibadah mahdah (shalat malam, puasa sunnah, dzikr, membaca al-Qur’an dsb)
5. TAK HENTI TERUS BELAJAR
Tidak ada kata berhenti belajar buat para da’i untuk terus menambah pengetahuan akan pemikiran, ide, hukum dan tsaqafah Islam (bhs Arab, fiqh, sirah dsb).Dari belajarlah , pemahaman bertambah, kesalahan diperbaiki sehingga kemampuan dalam berdakwah semakin meningkat.Belajar melalui membaca, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Serta belajar dari pengalaman. Maka seorang da’i tidak boleh berhenti mencoba hal baru dan berdialog dengan orang lain. Sikap open minded sangat penting bagi seorang da’i
6. TAK HENTI MEMPERBAIKI DIRI
Da’i menjadi cermin pengetahuan dan pengamalan Islam bagi masyarakat. Maka, seorang da’i harus terus memperbaiki diri. Seorang da’i harus mengamalkan apa yang diserunya. Melakukan yang ma’ruf dan meninggalkan yang mungkar. Dengan perbaikan terus menerus, akhlaq, ibadah, muamalah, keluarga dan semua yang tampak dari seorang da’i makin sempurna. Kesalahan seorang da’i akan berdampak lebih buruk daripada kesalahan orang biasa
7. BISA BEKERJASAMA
Dakwah bagi tegaknya mabda Islam harus dilakukan secara berjamaah. Tidak bisa sendirian. Membangun rumah saja perlu banyak orang, apalagi membangun rumah umat….. Seorang da’i harus bisa bekerjasama, terutama dengan sesama anggota jamaah dakwah. Keseriusan, kesungguhan, kesabaran, sikap istiqamah dalam dakwah serta upaya perbaikan dan pembelajaran terus menerus lebih mudah dilakukan dalam jamaah
Sobat, Ingatlah bahwa NABI adalah TELADAN PARA DA’I. Dan Nabi adalah da’i mulia. Dalam dirinya terkandung semua karakter utama. Para da’i sekarang harus mengaca kepadanya. Dialah teladan utama. Keyakinan Nabi akan mabda’ Islam, keseriusan, kesungguhan, kesabaran, sikap istiqamah dalam berdakwah tiada tara. Keberhasilan dakwah Nabi tidak bisa dilepaskan dari pancaran sosok pribadi Nabi. Maka, keberhasilan dakwah sekarang juga tidak bisa dilepaskan dari sosok karakter dai.
Sobat, derajat da’i di sisi Allah begitu luar biasa. Imam Al Hasan Al Bashri menyebut para da’i yang mulia sebagai: Habibullah (kekasih Allah),Waliyullah (wali Allah), Shafwatullah (pilihan Allah), Khairatullah (pilihan Allah),Khalifatullah (wakil Allah).
Marilah kita menjadi pengemban dakwah atau da’i yang powerfull dengan memahami kewajiban dan pentingnya dakwah serta berusaha sekuat tenaga memiliki karakter-karakter di atas. Artikel ini salah satu tulisan yang ada di buku saya terbaru .Semoga dalam waktu dua bulan ini bisa selesai dan segera di launching bersamaan dengan kelahiran putera kedua saya. Nantikan Buku saya berikutnya dengan tema ” Be A Powerfull Da’i : Kiat menjadi Da’i yang hebat mentraining dan menulis.” Semoga bermanfaat dan menjadi kontribusi bagi perjuangan dan penyadaran umat untuk kembali kepada Islam dan kejayaan Islam. Amin.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa! Allahu Akabar !
( Spiritual Motivator – N. Faqih Syarif H, S.Sos.I, M.Si, Penulis Buku-buku motivasi dan pengembangan diri di antaranya ; Al Quwwah ar ruhiyah Kekuatan Spirit Tanpa Batas dan Bila Jatuh Bangunlah !
Sobat, sebagaimana kita mengetahui bahwa Islam adalah agama dakwah. Kalimah laa ilaha illallah merupakan inti ajaran Islam, sekaligus pendorong utama kegiatan dakwah. Dengan dakwah, Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia. Dakwah adalah misi utama kenabian Muhammad saw. Dakwah adalah ujud kepedulian, bahkan kasih sayang kita kepada sesama manusia.Salah satu ciri seorang muslim adalah kepeduliannya terhadap aktivitas dakwah.Melalui dakwah, kita dihindarkan dari sikap individualis.
Sobat, ilustrasi tuntutan dakwah yang begitu indah tentang dakwah ini dipaparkan Rasulullah Saw dalam salah satu haditsnya :
Bagaikan suatu rombongan yang naik kapal. Ada yang duduk di bagian atas, ada lagi yang duduk di bagian bawah. Dan bila ada orang di bagian bawah akan mengambil air, ia harus melewati orang di atasnya. Sehingga orang yang di bagian bawah tadi berpikiran, ”Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri untuk mendapatkan air, tentu aku tidak akan mengganggu orang yang di atas”. Bila mereka mencegahnya, ia akan selamat dan semua isi kapal akan selamat, sementara bila mereka membiarkan, maka orang itu akan celaka begitupun semua isi kapal
Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas dakwah adalah aktivitas yang penting dan menyelamatkan masyarakat secara umum. Apa saja tujuan dakwah dalam Islam?
• Mentauhidkan Allah
• Menjadikan Islam sebagai pedoman hidup manusia sedunia dalam wadah daulah
• Menjadikan Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam
• Menggapai Ridha Allah
Adapun pahala dan balasan orang yang melakukan dakwah di jalan Allah dengan melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah sebagaimana yang disebutkan Rasulullah dalam sabdanya :
Siapa saja yang menyeru manusia pada petunjuk (Islam), dia pasti akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang diperoleh orang yang mengikuti petunjuk itu tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya
(HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, an Nasa’I dan Ibn Majah)
Fakta keadaan umat Islam saat ini adalah kebodohan, kemiskinan, dan kemaksiatan yang merajalela, dijajah dan dibawah pengaruh negara adidaya, terpecah belah menjadi lebih dari 50 negara, ukhwah Islamiyyahnya rendah dan tidak bisa menjalankan Islam secara Kaffah.
Sobat, yang kita takutkan adalah ketika dakwah ditinggalkan dan bukan merupakan hal penting bagi umat islam saat ini maka akan terjadi :
• Ditengah manusia berkembang kemusyrikan dan kekafiran
• Manusia akan hidup dengan hukum jahiliah, sehingga tidak ada rahmat. Yang ada adalah laknat
• Dunia akan dikendalikan oleh adikuasa jahiliah
• Bila dakwah ditinggalkan, bagaimana ridha Allah bisa didapat?
• Tidak akan ada daulah Islam
Di sinilah sobat, pentingnya dakwah bagi kehidupan umat Islam diantaranya adalah ; Menentukan muslim tidaknya manusia, dan kualitas kepribadiannya, menentukan tegak tidaknya hukum Islam, menentukan corak kehidupan manusia, kehidupan keluarga, lingkungan dan kehidupan masyarakat bahkan menentukan corak kehidupan dunia.
Sobat, Islam akan kembali tegak bila Islam didakwahkan ke tengah-tengah masyarakat sebagai ideologi dengan tanpa kekerasan dan diterapkan sebagaimana dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAW.
Sobat, karakter apa saja yang harus dimiliki oleh seorang Da’i sehingga menjadi Da’i yang powerfull dan mampu menginspirasi umat untuk kembali kepada aturan Allah dan Rasul-Nya ? Berikut ini ada beberapa karakter Da’i yang harus kita perhatikan dan wujudkan dalam diri sebagai pengemban dakwah :
1. PERCAYA PADA MABDA’ ISLAM
Bahwa Islam adalah din yang diridhai Allah SWT dan sesuai dengan fitrah manusia, bahwa mabda’ Islam adalah solusi dari segenap problematika manusia dan bila ditegakkan akan membawa rahmat bagi semua, bahwa mabda’ selain Islam batil adanya, bahwa mendakwahkan mabda Islam hingga tegak di seantero dunia adalah perbuatan mulia dan kewajiban utama
2. BERANI DAN TEGAS
Berani karena benar. Keberanian para pejuang kebatilan lebih berhak dimiliki oleh para da’i , cukuplah Allah sebagai pelindung dan penolong. Dialah sebaik-sebaik pelindung dan penolong, ditangkap, disiksa, kehilangan pekerjaan bahkan kematian adalah risiko perjuangan. Bukankah semua orang akan mati? Rizki telah ditetapkan Allah, anda berjuang atau tidak. Surga dan kemuliaan di sisi Allah tidak didapat secara cuma-cuma. Perlu usaha.
3. SERIUS DAN SUNGGUH-SUNGGUH
Dakwah adalah pekerjaan yang sangat serius. Karenanya diperlukan kesungguhan. Dakwah menentukan tegak tidaknya Islam. Dakwah menentukan mulia tidaknya umat Islam. Dan dakwah Islam menentukan selamat tidaknya hidup kita di dunia dan akhirat. Maka, dakwah harus dihadapi sebagai persoalan hidup atau mati.Tidak ada yang lebih penting dalam hidup muslim lebih dari dakwah. Hayatu al-muslim hayatu al-dakwah. Semua yang dimiliki (harta, kedudukan bahkan nyawa) sesungguhnya hanyalah wasilah untuk dakwah
4. SABAR DAN TEGUH JIWA
Dakwah akan berhadapan dengan sejuta rintangan. Seorang da’i harus sabar dan teguh jiwa untuk menghadapi semua. Orang yang ingin menghancurkan Islam saja melakukannya dengan penuh kesabaran. Kehancuran Islam sudah demikian lama, secara sunatullah memerlukan waktu yang lama pula untuk membangunnya kembali. Sabar bersumber dari kesadaran bahwa semua memerlukan proses, dan keberhasilan adalah semata buah dari proses itu. Keteguhan jiwa bersumber dari kekuatan ruhiyah dibina melalui ibadah mahdah (shalat malam, puasa sunnah, dzikr, membaca al-Qur’an dsb)
5. TAK HENTI TERUS BELAJAR
Tidak ada kata berhenti belajar buat para da’i untuk terus menambah pengetahuan akan pemikiran, ide, hukum dan tsaqafah Islam (bhs Arab, fiqh, sirah dsb).Dari belajarlah , pemahaman bertambah, kesalahan diperbaiki sehingga kemampuan dalam berdakwah semakin meningkat.Belajar melalui membaca, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Serta belajar dari pengalaman. Maka seorang da’i tidak boleh berhenti mencoba hal baru dan berdialog dengan orang lain. Sikap open minded sangat penting bagi seorang da’i
6. TAK HENTI MEMPERBAIKI DIRI
Da’i menjadi cermin pengetahuan dan pengamalan Islam bagi masyarakat. Maka, seorang da’i harus terus memperbaiki diri. Seorang da’i harus mengamalkan apa yang diserunya. Melakukan yang ma’ruf dan meninggalkan yang mungkar. Dengan perbaikan terus menerus, akhlaq, ibadah, muamalah, keluarga dan semua yang tampak dari seorang da’i makin sempurna. Kesalahan seorang da’i akan berdampak lebih buruk daripada kesalahan orang biasa
7. BISA BEKERJASAMA
Dakwah bagi tegaknya mabda Islam harus dilakukan secara berjamaah. Tidak bisa sendirian. Membangun rumah saja perlu banyak orang, apalagi membangun rumah umat….. Seorang da’i harus bisa bekerjasama, terutama dengan sesama anggota jamaah dakwah. Keseriusan, kesungguhan, kesabaran, sikap istiqamah dalam dakwah serta upaya perbaikan dan pembelajaran terus menerus lebih mudah dilakukan dalam jamaah
Sobat, Ingatlah bahwa NABI adalah TELADAN PARA DA’I. Dan Nabi adalah da’i mulia. Dalam dirinya terkandung semua karakter utama. Para da’i sekarang harus mengaca kepadanya. Dialah teladan utama. Keyakinan Nabi akan mabda’ Islam, keseriusan, kesungguhan, kesabaran, sikap istiqamah dalam berdakwah tiada tara. Keberhasilan dakwah Nabi tidak bisa dilepaskan dari pancaran sosok pribadi Nabi. Maka, keberhasilan dakwah sekarang juga tidak bisa dilepaskan dari sosok karakter dai.
Sobat, derajat da’i di sisi Allah begitu luar biasa. Imam Al Hasan Al Bashri menyebut para da’i yang mulia sebagai: Habibullah (kekasih Allah),Waliyullah (wali Allah), Shafwatullah (pilihan Allah), Khairatullah (pilihan Allah),Khalifatullah (wakil Allah).
Marilah kita menjadi pengemban dakwah atau da’i yang powerfull dengan memahami kewajiban dan pentingnya dakwah serta berusaha sekuat tenaga memiliki karakter-karakter di atas. Artikel ini salah satu tulisan yang ada di buku saya terbaru .Semoga dalam waktu dua bulan ini bisa selesai dan segera di launching bersamaan dengan kelahiran putera kedua saya. Nantikan Buku saya berikutnya dengan tema ” Be A Powerfull Da’i : Kiat menjadi Da’i yang hebat mentraining dan menulis.” Semoga bermanfaat dan menjadi kontribusi bagi perjuangan dan penyadaran umat untuk kembali kepada Islam dan kejayaan Islam. Amin.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa! Allahu Akabar !
( Spiritual Motivator – N. Faqih Syarif H, S.Sos.I, M.Si, Penulis Buku-buku motivasi dan pengembangan diri di antaranya ; Al Quwwah ar ruhiyah Kekuatan Spirit Tanpa Batas dan Bila Jatuh Bangunlah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar