/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Benarkah 'The Atlantis' itu indonesia?

Published On: 19.25.00 By : Aceh loen sayang In :
Semua ilmuan kini telah tertarik pada kajian tentang Atlantis, yang pernah di tuliskan oleh filusuf kuno bernama plato.

Saya pun tertarik membaca buku nya Prof. Arisio Santos karena penasaran dengan kisah Atlantis yang melegenda itu, yang hampir di seluruh penjuru dunia dibicarakan turun temurun oleh seluruh bangsa. Walaupun dengan nama-nama yang berbeda, tetapi merujuk kepada sebuah tempat, yakni ‘surga yang tenggelam’.

Untuk itu, saya ingin menjabarkan beberapa fakta yang saya ambil dari buku tersebut.


Berikut adalah fakta yang tak dapat dipungkiri oleh siapapun, termasuk oleh akademisi dan pakar paling keras kepala sekalipun.

Mengapa surga itu tenggelam?


Dari hasil penelitiannya, Prof. Arisio Santos mengatakan bahwa; besar pulau Indonesia sebenarnya membentuk batas atau pemisah dua samudera besar, yaitu Samudera Fasifik dan Samudera Hindia. Pada zaman es, seluruh wilayah muncul, membentuk sebuah benua luas yang terbentang hingga Asia Tenggara dan Semenanjung Melayu.

Namun, pada akhir zaman es pleistosen dimana seluruh permukaan es di muka bumi ini mencair, air laut naik sekita 130 meter atau lebih, daratan-daratan rendah yang sangat luas di paparan Indonesia menjadi tenggelam dan menghilang dibawah permukaan laut secara permanen. Hanya daratan-daratan tinggi dan puncak-puncak vulkanis yang tersisa.

Kini, puncak-puncak vulkanis dan daratan tinggi itu menjelma menjadi ribuan pulau di Indonesia.

Lalu, apa penyebab berahirnya zaman Es?

Dua pilar langit kebanggaan Atlantis, yaitu puncak gunung merapi Toba dan Krakatau pada sekitar 11.600 tahun yang lalu itu meledak dan menghamburkan abu dan debu vulkanik yang akhirnya menempel dan menutupi geltser-geltser di asia utara dan amerika utara dengan selubung gelap abu, materi, dan jelaga yang terkarbonasi.

Akibatnya, penyerapan sinar matahari meningkat. Dan geltser-geltser  yang menutupi semua daratan di luar wilayah-wilayah tropis meleleh dengan cepat.

Bisa kita bayangkan, bagaimana lelehan geltser-geltser itu mengalir kelautan. Menghasilkan tekanan-tekanan besar kedasar laut yang bebannya terlalu berat. Dan daratan yang bebannya ringan.

Selain berahirnya zaman Es Pleistosen, bencana maha dahsyat seperti apakah yang menyebabkan Atlantis tenggelam dan hanya sedikit jumlah mereka yang selamat?

Lapisan kerak bumi yang retak dan merenggang akibat dari berakhirnya zaman es ini menyebabkan timbulnya letusan gunung merapi, gempa bumi dan tsunami dalam proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. sehingga benua makmur itu kemudian tenggelam.

Ledakan hebat gunung Krakatau yang juga mungkin disertai ledakan-ledakan gunung berapi lain disekitarnya. Adalah yang benar-benar mengahancurkan surga Atlantis.

Dalam kejadian maha dahsyat ini juga menyebabkan lebih dari 70% spesies mamalia besar menjadi punah.

Kenapa semua bangsa di dunia ini berbicara secara obsesif tentang surga yang hilang dan tentang daratan yang sudah tenggelam?

Jawabannya adalah, penduduk Atlantis yang bertahan hidup terpaksa keluar dan pindah ke india, asia tenggaran, cina, polinesia, Amerika timur dekat, dsb. Akhirnya mereka sampai ke Eropa dan wilayah-wilayah barat jauh lainnya.

Semua bangsa di muka bumi ini memiliki tradisi suci yang hampir serupa, yang menggunakan nama yang berbeda tetapi jelas mengarah kepada lokasi yang sama, benua surga atlantis yang tenggelam.

Ketika bencana maha dahsyat yang menghancurkn surga Atlantis, mengirim sedikit dari mereka yang selamat ke berbagai tempat, di seluruh dunia.

Mengapa harus Indonesia?


Atlantis, istilah ini mengandung arti “daratan diatas bumi yang berlawanan letaknya”. Ini berarti bangsa-bangsa kuno mengetahui bahwa surga yang hilang berloksi di belahan bumi yang berlawanan.
Dengan adanya fakta bahwa bumi ini bulat, ujung yang satu sebenarnya berbatasan dengan ujung yang lain. Faktanya, Indonesia merupakan pembagi samudera dan dua belahan bumi yang berlawanan; timur dan barat.

Dimana lagi kah Atlantis nya plato itu berada, kalau bukan di zona khatulistiwa, yakni Indonesia? Hingga pada zaman es sekalipun Indonesia adalah daerah tropis.

Dari sekian penjabaran Atlantis yang saya berikan, tentunya belum cukup bagi anda yang benar-benar pecinta sejarah. Untuk itu teruslah mencari dan segera temukan lebih banyak fakta Atlantis dari manapun sumbernya. Saya sarankan untuk membaca buku Atlantis yang ditulis oleh Prof. Arisio Santos.

Sekian, semoga bermanfaat.

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com