/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

7 Langkah Ampuh Agar Bisa Menulis

Published On: 06.58.00 By : DC Habibillah In : , ,

SekolahMurabbi.comIde dan gagasan kerap belingsatan di dalam benak tapi selalu kesulitan dalam menuliskannya? Jangan khawatir sahabat. Selama matahari masih terbit, kamu selalu punya kesempatan untuk bisa jadi penulis.

Sebuah ungkapan mengatakan, jika ingin agar hidup selama-lamanya jadilah penulis yang produktif dan atau menjadi pembicara yang menggugah. Saya yakin dan percaya meski setiap orang tidak dianugerahkan memiliki kemampuan untuk berbicara dengan baik, tapi setiap orang punya peluang untuk menjadi penulis produktif.

Buktinya, semua orang mampu membuat tugas makalah atau skripsi di perguruan tinggi. Yap, 'alah bisa karna terpaksa'. Camkan itu!

Berikut akan saya paparkan langkah-langkah menulis ampuh yang telah didemonstrasikan di California. Langkah ini dinilai paling efektif dan dipraktekkan hampir semua penulis dalam semua jenis tulisan. Sumber tulisan ini saya adaptasi dari buku Quantum Learning-nya Bobbi DePorter. Yuk, mari kita kunyah bersama.

1.       Sebelum Menulis
Tentu pertama kali yang harus dilakukan adalah menghilangkan mindset berpikir bahwa menulis itu susah. Mulai sekarang berpikirlah bahwa menulis itu gampang.

Selanjutnya bangunlah topik yang ingin kamu sampaikan. Ide dan gagasan pokok ada dikepala kita dan segera kamu buat alur atau poin-poin apa saja yang akan kamu tuliskan. Ini menghindari kebuntuan tulisan sebelum kelar nantinya. Poin-poin yang akan kita tuliskan akan memandu arah tulisan kita agar tidak melebar kemana-mana.

2.       Draft kasar
Mulailah menggoreskan pena atau tekanlah hurup demi hurup diatas tuts keyboard tanpa ragu. Kembangkan terus gagasan dan jangan takut salah. Hentikan mengoreksi tanda baca, tata bahasa, atau ejaan saat kamu berfokus pada pengembangan gagasan. Biarkan dia mengalir.

Pada tahap inilah banyak terjadi kesalahan yang dilakukan penulis pemula. Mereka terlalu suka mengoreksi dan meng-edit tulisan sebelum usai. Akibatnya terlalu banyak pertimbangan apakah tulisan sebelumnya terlihat bagus? Apakah orang menyukainya? Apakah tanda baca sudah tepat? Jika begini, sudah bisa dipastikan dengan duka yang mendalam tulisan bakal dipenggal di tengah jalan. Innalillah. Huh, capek deh…

3.       Berbagi
Pada tahap ini, tulisan yang berhasil dibuat harus di share kepada orang lain, apakah itu kerabat, sahabat, guru, atau siapa saja yang menurut kamu bisa memberikan kritik dan masukan berharga untuk tulisan kamu.

Menurut instruktur beken dalam menulis, Michael Carr, justru bagian ini yang penting dan sering diabaikan. Nah, jadi setelah menulis jangan hanya menyimpan tulisan di gudang file yang usang dan berdebu. Kalau takut dibaca orang lain, ngapain nulis?

Minta kepada mereka agar mengoreksi bagian mana yang kuat dan baik. Minta juga pada mereka bagian yang terlihat tidak konsisten, kalimat yang terdengar tidak jelas dan kurang tepat, atau transisi yang lemah.

Berikut saya ulas dua sikap yang harus dilakukan, sebagai penulis atau sebagai pembaca.

Sebagai Penulis
-     Sampaikan pada pembaca apa yang ingin anda capai dalam tulisan itu.
-     Tidak ada salah benar dalam hal ini. Karena itu tanggalkanlah sementara egomu. Kamu harus menyambut baik umpan balik yang disampaikan pembaca, kemudian nanti baru kamu akan memilah masukan mana yang diterima atau diabaikan.
-     Dengarkan saja ocehan pembaca. Karna untuk itulah kamu memberikan draft tulisanmu. Jangan mencoba membela atau memberikan penjelasan terlebih dahulu.
-     Tak ada salahnya juga kamu bertanya untuk mendapatkan penjelasan lebih dalam dari umpan balik yang di sampaikan pembaca.

Sebagai Pembaca
-     Bacalah isinya saja. Abaikan tata bahasa dan ejaan hingga sampai saatnya nanti.
-     Pertama sekali, tunjukkan terlebih dahulu kepada penulis kata-kata, frasa, dan bagian utama mana yang paling baik bagi para pembaca.
-     Sampaikan kepada penulis jika menurut kamu tulisan ini berhasil mencapai tujuan yang direncanakan
-     Terakhir kalinya ungkapkan semua keadaan tentang kekurangan-kekurangan dan apa saja yang harus dijadikan lebih kuat, lebih jelas, dan lebih baik.

4.       Perbaikan (Revisi)
Kini saatnya kamu melalukan perbaikan. Lihat kembali mana yang perlu digarap lagi, diulangi dan diperbaiki. Ingatlah bahwa kamu adalah tuan dari tulisanmu. So, jangan segan-segan untuk menambah, memotong, mengubah tulisan kamu. Merupakan hak prerogatif kamu untuk mengabaikan atau mengambil umpan balik dari koreksi pembaca sebelumnya.
Setelah benar-benar kelar. Bagikan kembali kepada rekan-rekan untuk dikoreksi ulang. Ribetkah? Enggak juga, lakukan dengan sepenuh hati agar rasanya lebih asik.

5.       Penyuntingan (Editing)
Pada tahap ini biarkanlah editor ‘otak’ kiri bekerja. Disinilah baru kamu akan memperbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca.

6.       Penulisan kembali
Baca ulang keseluruhan, jika masih ada yang terasa kurang dan terasa janggal jangan sungkan untuk melakukan penambahan dan penyuntingan kembali.

7.       Evaluasi
Pemeriksaan terakhir untuk memastikan kamu benar-benar menyelesaikannya. Kalau masih terdapat kesalahan yang luput dari pandangan, tenang saja, dunia belum berakhir. Itu hal yang biasa terjadi di kota-kota besar (he he).

Demikian 7 langkah praktis yang dapat saya bagi dan tebarkan untuk pembaca  SekolahMurabbi.com yang budiman. Yang lebih penting dari itu semua adalah menjaga nyala semangat untuk tetap konsisten menulis sampai nyawa diangkat Yang Kuasa.

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com