/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Detik-detik Mendebarkan dalam Cinta

Published On: 18.09.00 By : Unknown In : ,


SekolahMurabbi.com - Hayta laka,” rayu Zulaikha setelah menutup pintu. Ia kini berduaan saja dengan seorang pemuda tampan rupawan di dalam kamar.



Detik itu, Yusuf as. sedang menjalani sebuah peristiwa  penting dalam kisah cintanya. Ada pertarungan hebat yang berkecamuk di dalam dadanya. Ia kini dihadapkan pada dua pilihan: menerima atau menolak tawaran sang penggoda. Menerima cinta Zulaikha berarti mengundang murka Rabbnya. Namun siapa yang kuasa menolak rayuan wanita jelita dan terpandang kedudukannya? Saat-saat seperti itu, mungkin setan membisikkan sebuah kalimat sakral berulang kali di telinga: “Kesempatan takkan pernah datang untuk kedua kalinya.”



Detik-detik itu menjadi sangat berat bagi Yusuf sebab ia juga mencintai Zulaikha. Tapi lelaki rupawan itu paham, cinta yang tak sesuai syariat akan mendapat laknat. Dalam waktu singkat, ia memilih keputusan terbaik untuk tak menuruti hawa nafsunya. Maka ditolaknya rayuan menjerumuskan itu. Maka selamatlah ia dari fitnah paling berat di dunia.



Detik-detik mendebarkan itu diabadikan Allah swt. dalam kitab-Nya dan surat yang memaktubkannya dinamai dengan nama sang nabi. Bila kita perhatikan, kisah ini memiliki pengaruh penting terhadap episode demi episode selanjutnya yang dijalani oleh Yusuf as.



Alquran mengungkapkan bahwa setelah menolak rayuan Zulaikha, Yusuf bergegas untuk keluar dari kamar itu. Zulaikha mencegahnya dengan menarik bajunya dari belakang hingga koyak. Sementara suaminya tepat berada di depan pintu.



Dengan alasan menjaga nama baik, Yusuf kemudian dipenjara. Di dalam penjara, ia bertemu dengan dua orang pembantu raja yang kemudian menceritakan mimpi mereka masing-masing. Yusuf menafsirkan mimpi itu. Seorang yang terbebas dari penjara kelak memberitahu raja bahwa Yusuf bisa mentakwilkan mimpi. Dengan mentakwilkan mimpi sang raja, kebenaran mulai terungkap. Yusuf tidak hanya terbebas dari penjara tapi juga sekaligus diangkat menjadi bendaharawan negara.



Saudaraku…

Mungkin kita tak akan menerima rayuan seberat yang diterima Yusuf as. Tapi cinta adalah urusan siapa saja yang hidup di dunia ini. Lalu ujian keimanan beralasankan cinta akan datang menerpa. Detik-detik mendebarkan itu kelak akan dihadapi setiap manusia yang sedang jatuh cinta. Maka bersiaplah menghadapinya. Saat ujian itu datang, setiap kita bebas menentukan pilihan. Maka beruntunglah yang memilih jalan Yusuf dan meninggalkan rayuan Zulaikha.



Saudaraku…

Ketika hawa nafsu mulai menggiurkanmu, ketika detik-detik mendebarkan itu menyambangimu, ketika engkau dihadapkan pada dua pilihan yang terasa pelik, ketika itu jua ingatlah Yusuf as. Ia yang memilih pilihan Allah kala rayuan itu datang. Lihatlah, ketika ia tetap menjaga kehormatannya karena Allah, Allah membuatnya terhormat di pandangan manusia. Memilih Allah mungkin tak serta-merta mendatangkan nikmat, tapi yang pasti selamanya ia adalah pilihan yang tepat.



Saudaraku…

Godaan cinta pasti melenakan. Tapi bukankah kita sama-sama tahu bahwa cinta terbaik adalah cinta yang menyertakan Allah di dalamnya. Maka menahan diri bukan berarti menguburnya dalam-dalam. Hanya saja mencoba untuk menyimpannya rapat-rapat lalu mengungkapkannya di saat yang tepat sesuai syariat.



Saudaraku…

Maka bertahanlah dalam pilihan Allah. Istiqamahlah.



Wallahu a’lam

Akhukum fillah

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com