/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Wahai Muslimah, Yang Manakah Kerudungmu?

Published On: 19.41.00 By : Unknown In : ,
 
SekolahMurabbi.com - Gambar di atas menampilkan berbagai macam hijab versi beberapa agama. Pertama, ini menegaskan bahwa aturan berhijab ternyata tidak hanya ada dalam Islam, tapi juga dalam beberapa agama lain. Maka sungguh suatu hal yang memalukan jika ada yang ngawur dengan mengatakan jilbab, hijab atau kerudung adalah budaya Arab. Aturan berjilbab adalah bagian dari menutup aurat yang perintahnya sudah jelas termaktub dalam Alquran. Aturan wajib yang tidak ada tawar-menawar di dalamnya.

Kedua, gambar tersebut juga memberitahu kita bahwa betapa tidak sedikit muslimah sekarang yang ikut-ikutan trend hijab agama lain tanpa ia sadari. Gaya jilbab model kini katanya adalah seperti model jilbab biarawati yang dalaman jilbabnya membungkus leher dengan ketat sementara jilbab luarnya dibiarkan terjuntai. Ada juga yang berjilbab seperti orang Hindu, menggunakan selembar kain untuk menutup sebagian kepalanya. Yang lebih parah, ada yang berjilbab seperti ajaran Yahudi. Jilbab dalam ajaran ini terlihat seperti dipakai untuk menutupi rambut (bukan kepala, apalagi dada).

Saudariku, ingatlah bahwa Allah berfirman :
" Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui." (QS. Al-Jatsiyah : 18)

"… dan janganlah mereka (kaum mukminin) seperti orang-orang telah diturunkan Al Kitab sebelumnya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras..
Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik." (Al-Hadid ayat 16)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat di atas, " Karenanya, Allah telah melarang kaum mukminin untuk tasyabbuh (perilaku menyerupai golongan tertentu) kepada mereka dalam perkara apapun, baik yang sifatnya ushul (prinsipil) maupun yang hanya merupakan furu' (perkara cabang)."

Mengapa dilarang? Sebab Islam ini adalah agama yang tinggi dan memiliki identitas sendiri. Di semua lini kehidupan, Islam memiliki aturan bahkan hingga urusan memotong kuku sekalipun. Jadi, sudah tak perlu lagi agama yang sudah sempurna lagi direvisi dengan mengadopsi nilai-nilai dari agama lain.

Saudariku, Rasul kita yang mulia bersabda bahwa siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia merupakan bagian dari kaum tersebut.

" Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya."
(HR. Abu Daud no. 4031 dari Ibnu ‘Umar -radhiyallahu ‘anhuma- dan dishahihkan oleh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (1/676) dan Al-Irwa` no. 2384)

Beliau juga bersabda, "Betul-betul kalian pasti kalian akan mengikuti jalan-jalan orang-orang sebelum, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang dhobbin [sejenis kadal padang pasir], maka kalian pasti akan tetap mengikuti mereka." (Riwayat Al-Bukhary (3269, 6889) dan Muslim (2669) dari sahabat Abu Sa'id 'Abdullah bin Qais Al-Khudry ra.)

Maka, pakailah jilbab, tutuplah auratmu sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam kitab-Nya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan para wanita mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab:59)

“Katakanlah kepada para wanita mukmin, hendaklah merekamenutupkan kain kerudung ke dada-dada mereka.” (Q.S. an-Nur: 31)

Wallahu a’lam. (Dari berbagai sumber)

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com