DI
TINGGKAT MANA DIRIMU BERADA
Saling
Tolong Menolong(Taawun) Bagian II
Sebelumnya sudah
dibahas bahwa tolong menolong adalah suatu keharusan dalam kehidupan ini.
Sekarang kita akan membahas tentang tingkatan manusia dalam tolong menolong,
ayo lihat di tingkat manakah dirimu berada.
1. Orang
yang selalu menolong orang lain, namun dia tidak meminta balasan pertolongan
mereka .
Ini
merupakan tinggkatan orang yang palig mulia dan memiliki hak untuk mendapatkan
pujian. Dia telah melakukan dua kebaikan dalam hal ini, pertama memberi
pertolongan dan yang kedua dia telah menahan diri dari mengganggu orang. Tidak
pernah merasa berat dalam memberi bantuan dan tidak mau berpangku tangan ketika
ada orang lain membutuh suatu pertolongan.
2. Orang
Yang Memberi Pertolongan Dan Juga
Meminta Pertolongan
Orang
yang berada ditingkatan ini adalah orang yang memiliki sikap timbal balik
seimbang(inshaf). Dia melaksanakan kewajibanya dan dia juga mengambil apa yang menjadi
haknya. Ia seperti orang yang berutang ketika sangat butuh dan mengutangi orang
lain ketika sedang dalam kecukupan.
3. Orang
yang tidak mau menolong dan juga tidak minta tolong.
Tingkatan
ini adalah tingkatan orang-orang yang diibaratkan hidup sendirian dan terasing,
tidak mendapat kebaikan, namun juga tidak mendapatkan kejelekan orang lain,
karena tidak pernah mengganggu, namun juga tidak pernah mendapat kebaikan dan
ucapan terima kasih karena tidak pernah melakukan sesuatu untuk orang lain.
Namun orang yang berada pada tingkatan ini lebih dekat pada posisi tercela.
4. Orang
yang maunya minta tolong saja, namun tidak pernah mau menolong.
Orang
yang berada pada tingkatan ini adalah orang yang paling tercela, terhina dan
terendah. Hatinya tidak pernah khawatir mengganggu orang, dia tidak pernah
punya semangat untuk berbuat baik. Orang yang berada pada tingkatan ini tidak
ada yang bisa diharapkan, dan jika dia tidak hadir akan membuat orang lain lega
dan merasa merdeka. Dalam masyarakat dia
akan menjadi penyakit dan racun yang mengganggu atau yang sering diibaratkan
sebagai sampah masyarakat.
“Janganlah mengundang kesulitan dalam hidup kita, jangan mempersempit
urusan kita, dan jangan mengundang azab dan murka Allah. Tapi undanglah
kemudahan, kelapangan urusan, cinta, kasih sayang dan pertolongan dari Allah,
dengan memberikan bantuan, pertolongan kepada orang yang membutuhkannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar