Inisiator aksi dan lomba "Menggambar Muhammad", Jon Ritzheimer kembali muncul di sebuah video. Namun, penampilannya kali ini tidak segagah ketika dia memprovokasi orang-orang untuk menghadiri acara lomba di depan sebuah masjid di Phoenix, Arizona, pekan lalu.
Jon muncul dengan bertelanjang dada dengan air mata yang mengambang di kelopak mata. Dia mengaku frustasi dan menuduh "hacker" dan media telah membuat banyak reaksi terhadap dirinya. Dia menilai, acara mengumpulkan geng motor bersenjata di luar masjid dibesar-besarkan.
Sedikit mengingatkan, pertama, Jon Ritzheimer menggelar kontes "Menggambar Muhammad" di luar sebuah masjid di Phoenix dan mengajak pengendara sepeda motor bersenjata untuk menghadiri acara secara massal.
Kemudian, beberapa hari setelah itu, ia mengaku terancam dan meminta sumbangan sebesar 10 juta dolar Amerika. Uang itu diklaim untuk melindungi keluarganya dari serangan. Namun, sumbangan itu hanya berjalan kurang dari 24 jam dan hanya mendapat kurang dari 500 dolar.
Dan sekarang, Ritzheimer kembali memposting kata-kata keras di Facebook-nya. Dia mengklaim menjadi korban pembunuhan karakter.
Dalam video yang diposting, Selasa kemarin, Jon bertelanjang dada dan mengatakan, hacker telah "merusak hidupnya". Sementara, media telah memelintir fakta soal dia mengundang ratusan bikers bersenjata di acara lomba, pekan lalu.
Mantan Marinir ini menambahkan, saat ini ada reaksi secara fisik dan emosional pada dirinya dan keluarganya. Hal itu membuatnya frustasi. "Saya tidak siap," katanya, seperti diulas vocativ.com, Rabu (3/6).
Dalam video itu, dada Ritzheimer dipenuhi gambar tato bendera Amerika dengan spanduk bertuliskan 'Hard knock Life'.
Dia mengatakan, ia telah mempertaruhkan hidupnya dengan memimpin aksi tersebut dan mengatakan siap mati di tangan seorang "teroris" selama demonstrasi, yang menarik perhatian internasional. Sekarang, Ritzheimer berencana untuk menjadi orang biasa dan mencoba mengembalikan hidupnya yang normal.
"Aku berlindung sekarang selama (ancaman) baku tembak, "katanya. Tapi Anda bisa bertaruh aku akan kembali. Saya kesal." (Republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar