SekolahMurabbi.com - Pukul 21.00 WIB, ruas jalan raya Banda Aceh pada malam
pertama bulan Ramadhan masih sepi. Wajar saja, saat itu warga kota yang
mayoritas muslim sedang melaksanakan ibadah khusus malam bulan Ramadhan, yaitu
shalat Tarawih.
Namun sepuluh menit kemudian, jalanan mulai ramai oleh mobil
dan sepeda motor. Bila ditelusuri, semua kendaraan itu berasal dari satu tempat
yang sama: mushalla As-Sajidin.
Nama As-Sajidin mungkin terdengar asing di kalangan anak
muda Banda Aceh. Tapi begitu disandingkan dengan ‘Bulog’, ingatan semua orang
akan tertuju pada sebuah mushalla sempit di belakang kantor Badan Urusan
Logistik (Bulog) Aceh. Kantor Bulog sendiri beralamat di Jl. Tgk. Daud
Beureueh, tepat di samping kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Apa yang menarik dengan As-Sajidin? Sudah menjadi rahasia
umum bahwa mushalla yang lebih familiar dengan sebutan Mesjid Bulog itu menjadi
tempat favorit sebagian besar kalangan muda Banda Aceh di malam bulan Ramadhan.
Tidak hanya dari Banda Aceh, jamaah bahkan berdatangan dari Aceh Besar!
Sebabnya?
Apa lagi kalau bukan faktor Tarawih ‘ekspres’.
Ya, Tarawih ‘ekspres’ itu mampu menyita perhatian banyak
massa untuk berbondong-bondong memenuhi shaf-shaf kecil mushalla yang jumlah
shafnya tidak mencapai sepuluh tersebut. Bahkan, jamaah yang membludak itu rela
menggelar sajadah pribadi di bawah tenda halaman mesjid Bulog demi kesempatan
menunaikan shalat Tarawih selama setengah jam.
Lantas apa benar alasan jamaah berdatangan ke Mesjid Bulog
semata-mata karena shalat Tarawih yang hanya sebentar? Lantas, apa sebabnya
hingga Tarawih di As-Sajidin memakan waktu tak lebih dari setengah jam? Baca: IniDia, Sebab Tarawih di Mesjid Bulog Kelar Cepat (yf).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar