Banyak ayat-atat suci Al-Qur’an yang semakin hari semakin terbukti kebenarannya oleh penelitian ilmiah abad modern ini. Kita sebagai muslim patut bangga. Kitab suci kita mengkaji keilmuan mendahului barat.
Mereka kalah telak, jika kita sodorkan segala sumber dari Al-Qur’an yang merujuk kepada hasil penelitian mereka. Mereka hanya lebih jenius dari kita. Mereka punya alat dan bahan untuk bereksperimen di laboratorium penelitian. Sementara kita? Berbekal Qur’an saja tidak cukup. Harusnya kita lebih giat dari pada barat. Dan kita ciptakan alat lebih canggih untuk penelitian kita.
Harusnya generasi Ibnu Sina lahir lebih banyak lagi dari kalangan kaum muslimin. Begitu juga dengan generasi pakar matematika, kimia, dan pakar-pakar lainnya.
Keajaiban apa misalnya yang baru-baru ini ditemukan peneliti barat? Semuanya ada di dalam Al-Qur’an. Kita sendiri pada akhirnya hanya bisa takjub dan bangga. Hanya sebatas itukah? Tidakkah kita juga ingin menjadi peneliti bersama-sama barat, lalu kita menjadi lebih unggul sebab kita selalu berpegang pada kitab suci kita yang kebenarannya tidak dapat diragukan?
Kita seharusnya mampu menjadi motivator bagi diri kita sendiri. Bahwa generasi emas itu adalah dari golongan muslim cendikia. Bukankah kita telah mendengar Rasulullah bersabda : Muslim yang kuat lebih dicintai dari pada muslim yang lemah, masihkah kita mengingat itu?
Harusnya kita lebih kuat. Lebih solid dalam ikatan ukhuwah islamiyah. Banyak dari kita yang punya kecerdasan multi talenta. Mengapa kita masih tercerai-berai? Mengapa kita tidak bergabung menjadi peneliti apa saja yang tertulis dalam Al-Qur’an?
Barat mungkin lebih sering membaca Al-Qur’an dari pada kita. Tapi kita tidak pernah tahu itu. Kita tenang-tenang saja, sebab kita tidak sepikiran dengan mereka. Tapi mereka pada akhirnya mencari-cari kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an melalui berbagai macam penelitian. Atau mereka mengetahui kebenaran suatu sejarah, namun pada akhirnya mereka menciptahan embargo terhadap fakta yang ada dengan segenap data-data palsu.
Mengapa mereka bisa berbuat demikian? Ya, mereka lebih jenius dari kita sebab itu tadi. Sebab mereka lebih banyak membaca Al-Qur’an dari pada kita.
Apapun yang pada akhirnya mereka juga temukan kebenaran dari Al-Qur’an itu sendiri, tapi toh hati mereka sama sekali tidak juga mau beriman. Tahu kenapa? Karena Allah telah berjanji dalam salah satu firmannya. Pada surat Az-zumar: 22 dan At-taubah: 93 Sengaja saya tidak menyalin terjemahannya disini. Saya ingin anda mencari sendiri dalam Al-Qur’an agar kita terbiasa menbukanya. Agar kita banyak membaca terjemahan Al-Qur’an untuk mencari ilmu dan menambah wawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar