SekolahMurabbi.com - Ketika Einstein mengemukakan teori relativitas waktu, banyak orang sulit menerimanya. Bukan apa-apa, secara kasar ini memang tidak sesuai dengan logika pemikiran manusia kala itu. Bukankah waktu adalah satuan yang konstan? Lalu bagaimana bisa ia menjadi relatif dan berubah-ubah?
Itu di zaman Einstein. Jauh sebelum itu, orang-orang sebenarnya telah mendapatkan gambaran mengenai relativitas. Tapi orang-orang di kala itu adalah mereka para sahabat Rasulullah saw., yang berprinsip “sami’na wa atha’na”. Sebaru apapun info yang dibawa oleh sang Rasul, para sahabat menerimanya begitu saja tanpa banyak bertanya.
Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.
Lalu apakah Einstein adalah orang pertama di muka bumi yang mengungkapkan teori tersebut? Ternyata bukan. Seperti yang sudah disinggung di atas, Rasulullah saw. sudah pernah menyampaikan hal ini kepada para sahabat. Tentu saja yang disampaikan Rasul adalah berdasarkan apa yang diwahyukan oleh Allah swt.
Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal
di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari,
maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu
tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya
mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci.
Sumber: harunyahya.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar