/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Jangan Suka Mengkambinghitamkan, Tunjuk Saja Saudi

Published On: 20.36.00 By : Admin In :

SekolahMurabbi.com -  Apa yang baru-baru ini menimpa para jamaah haji di Mina mengundang reaksi besar-besaran dari publik. Reaksi ini tentu saja muncul setelah media memberitakan. Jadi sejatinya, reaksi publik bukan terhadap tragedi Mina, tetapi terhadap kejadian dari sudut pandang pemberitaan.

Bila diperhatikan, kita menemukan fakta bahwa secara keseluruhan media—dan kemudian publik—terpecah menjadi dua kubu. Pertama, media yang menyalahkan dan menuntut Arab Saudi selaku tuan rumah untuk bertanggungjawab atas tragedi itu. Kedua, media yang melihat bahwa tragedi Mina sebagai human error dan tidak serta-merta menuding Arab Saudi sebagai satu-satunya pihak yang terlibat.

Media jenis pertama adalah yang pertama kali muncul ke publik. Tragedi Mina diberitakan sebagai buntut dari kedatangan pangeran kerajaan di TKP. Secara serentak kemudian mereka melampirkan bukti berupa video pendukung.

Publik bereaksi. Masyarakat yang cerdas segera mencari tahu kevalidan video. Akhirnya terungkap bahwa video itu adalah video lama sekitar tiga tahun yang lalu. Tapi sebagian besar media tadi enggan mengklarifikasi. Sebab tugas mereka adalah meyakinkan masyarakat bahwa Arab Saudi harus bertanggungjawab.

Ketika video terbukti gagal, mereka mencoba memunculkan isu lain. Misalnya menyebarkan foto pengurusan jenazah korban oleh pihak kerajaan. Dalam foto yang entah benar atau tidak itu, jenazah terlihat ditumpuk menggunung sehingga terkesan tidak manusiawi. Foto ini kemudian dibantah lagi oleh publik dengan foto lain yang memperlihatkan bahwa jenazah diurus sebagaimana mestinya. Entha kemudian akan ada isu apa lagi yang akan dimunculkan.

Media jenis kedua memberitakan tragedi terjadi sebagai akibat dari berbagai faktor. Faktor terkuat adalah adanya jamaah yang melawan arus. Ketika diusut, ternyata memang benar adanya jamaah yang melawan arus. Sebagian besar (atau bahkan semua?) jamaah itu berasal dari Iran, negara Syiah yang sekarang sedang memiliki hubungan politik yang tidak baik dengan Arab Saudi. Tak heran bila kemudian beberapa orang menganalisa bahwa kejadian ini memiliki keterkaitan.

Nah, ketika isu ini muncul ke permukaan, media kubu pertama kembali memainkan peran. Media-media tersebut menganggap media kubu kedua selalu mencari kambing hitam atas masalah yang ada. Padahal sudah jelas, seharusnya yang disalahkan itu mesti Arab Saudi, tidak boleh yang lain. Tamu tidak mungkin melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh tuan rumah. Begitulah kira-kira.

Padahal kalau dicermati, sebenarnya justru media pertamalah yang mencari-cari kambing hitam. Lihatlah, bagaimana mereka begitu cepat mencari berbagai cara, termasuk mengunggah video hoax, demi mengkambinghitamkan Arab Saudi atas tragedi Mina.

Lihat juga bagaimana mereka menuduh petugas haji tidak becus dalam mengurusi jamaah. Mereka lupa bahwa jamaah haji yang mencapai jutaan itu berasal dari berbagai kalangan dengan tingkat kecerdasan yang beragam. Artinya, bisa saja dari jamaah haji itu ada yang tidak mengerti betul tentang peraturan-peraturan standar haji. Parahnya, mereka mungkin melakukan pelanggaran di saat mereka tidak paham. Siapa yang sanggup mengontrol sampai sejauh ini? Tuan rumah?

Akhirnya, sampailah kita pada sebuah kenyataan bahwa semakin hari, kita semakin menemukan benang merah bahwa independensi media adalah omong kosong. Media-media yang memiliki nama besar bahkan juga tidak netral dalam menyampaikan berita. Jelas, ada figur-figur yang menyetir dari balik layar. Berita sekarang menjadi sesuatu yang bisa dipesan.

Inilah zaman penuh fitnah. Hampir semua yang kita dengar bukan lagi sebuah fakta tetapi hanya sebatas opini atas apa yang sebenarnya terjadi. Tapi ini sudah jauh-jauh hari diingatkan oleh Rasulullah saw. Kita hanya harus waspada dan tidak mudah percaya begitu saja.

Selamat datang, zaman penuh fitnah! (SM)

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com