Gambar hanya ilustrasi (Sumber: Palingseru.com) |
SekolahMurabbi.com - Laki-laki
itu terlihat aneh. Kepalanya tidak rata, seperti tertebas sebelah.
“Kenapa
kepala sampeyan begitu, Pak?” kata Ustadz Anwar setelah berkenalan dengan pria
itu.
“Alhamdulillah
Ustadz. Ini blai slamet. Setahun lalu saya dan tiga orang lainnya
ditabrak mobil. Yang tiga orang itu meninggal di tempat. Saya luka parah hingga
tak sadarkan diri.”
“Dirawat di
RSUD Ibnu Sina nggak ngatasi, kemudian dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. Saya
mengalami pendarahan otak yang luar biasa, sampai koma sekitar tiga bulan,”
Pria itu cukup panjang melanjutkan ceritanya. Ustadz Anwar menyimak dengan
seksama sembari sesekali menganggukkan kepala.
“Alhamdulillah,
akhirnya otak saya bisa diselamatkan. Namun dengan konsekuensi tempurung kepala
saya yang sebelah ini dihilangkan. Jadi sekarang ini yang ini nggak pakai
tempurung kepala. Makanya terlihat tepos dan kalau disentuh rasanya
lunak karena di bawah itu langsung otak,” imbuhnya sambil menunjukkan bagian
kepalanya yang tampak tepos.
“Lama sekali
ya Pak komanya. Waktu koma itu, sampeyan merasakan apa Pak?”
“Nah, itu
ustadz. Pengalaman yang luar biasa, yang tidak mungkin saya dapatkan kalau saya
tidak mengalami kecelakaan. Sampai sekarang terus membekas..,” ia mengambil
nafas sebelum melanjutkan ceritanya, “Saat saya koma, saya mendapati diri saya
berada dalam sebuah ruangan kosong yang seluruhnya berwarna putih. Seperti
putihnya cahaya. Kanan, kiri, depan, belakang, bahkan atas dan bawah juga
putih. Yang aneh, di depan ada dua pintu dan dua penjaga. Yang satu tampak
pintu itu dijaga seorang yang tampan, teduh wajahnya, lembut sorot matanya dan
tampak ramah. Yang satu lagi hitam, sangar, menakutkan dan tampak pemarah. Lalu
ada yang memperingatkan saya, ‘jangan ke sana, kalau kamu ke sana, kamu tidak
bisa kembali.’ Alhamdulillah saya tidak mendekati pintu itu dan justru jatuh ke
lubang lain. Setelah itu saya sadar dari koma.”
“Masya
Allah... Benar-benar pengalaman spiritual yang luar biasa Pak. Itu membuktikan
kalau alam barzakh benar-benar ada. Sampeyan perlu bersyukur dan memperbanyak
ibadah karena sudah diberi kesempatan oleh Allah. Misalnya sampeyan waktu itu
meninggal seperti teman-teman, bagaimana Pak?”
“Iya ustadz,
alhamdulillah... semoga bisa lebih baik lagi di sisa umur saya ini.
Alhamdulillah...” [Tarbiyah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar