/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Tawarkan Diri Anda Sebagai Pencari Kayu Bakar!

Published On: 06.38.00 By : Unknown In :

Penulis: Rasyid Abdullah
 
SekolahMurabbi.com - Saya rasa kita tentu masih ingat sebuah hadits yang sangat masyhur yang menceritakan betapa manusia selevel Rasulullah saw. pun berupaya untuk tetap berkontribusi dalam jamaah. Kala itu, para sahabat hendak memasak kambing. Setiap orang sudah mendapat tugasnya masing-masing selain Rasulullah. Beliau melihat peluang bahwa belum ada yang mencari kayu bakar. Tanpa pikir panjang, pekerjaan itu segera beliau ambil. Padahal melihat posisi Rasul saw. yang berada di puncak kepemimpinan, mencari kayu bakar sungguh bukan merupakan kontribusi yang layak.

Maka malu sekali rasanya kita yang tak ada apa-apanya dibanding Baginda yang mulia lantas merasa hebat dengan track record dan senioritas, lalu memilih untuk tidak mau mengambil kerja-kerja kecil dalam dakwah.

Tapi ini memang sering terjadi. Betapa banyak saudara-saudara kita yang belum lurus betul niatnya memilih keluar dari jalan dakwah ini hanya karena tidak diberi amanah penting. Atau karena mereka diberi amanah kecil yang kontribusinya mungkin tak terlalu kentara. Atau justru karena mereka tidak diberi amanah sama sekali. Padahal kontribusi dalam dakwah tak melulu jabatan-jabatan penting dan strategis.

Lihatlah Rasulullah saw. Saat semua peran penting sudah diduduki para sahabat, beliau malah menawarkan diri untuk mencari kayu bakar. Kita tahu bahwa lezatnya masakan ditentukan oleh racikan bumbu juru masak, bukan kayu bakar. Tapi siapa yang kemudian berpikir bahwa sehebat apapun komposisi bumbu penyedap akan tak memiliki arti jika api tak memakan kayu bakar di bawah tungku? Tak ada memang yang berpikir demikian. Sebab begitu masakan terhidang, kayu bakar telah mengalami perubahan kimiawi menjadi abu dan arang.

Dalam kepanitiaan kajian tsaqafah, siapa yang akan ingat orang-orang yang membersihkan ruangan dan mengantar-jemput pemateri? Bukankah yang dilihat banyak orang adalah moderator dan pentilawah? Tapi itu tak penting bagi seorang pendakwah.

Dalam kepanitiaan rihlah, siapa yang akan ingat orang yang pontang-panting mencari tali tambang dan bakiak? Bukankah yang akan muncul di depan nantinya adalah ketua panitia dan wakilnya? Tapi itu tidak penting bagi seorang pendakwah.

Dalam struktur lembaga dakwah, siapa yang akan ingat orang yang mengusulkan program kerja brilian dan selalu hadir di setiap agenda lembaga? Bukankah yang sering berbicara adalah ketua umum atau penggantinya? Tapi itu tidak penting bagi seorang pendakwah.

Sebab ia paham, bila Rasulullah saw. saja mau berkontribusi mencari kayu bakar, mengapa kita yang kontribusi dakwah tak seujung kuku dibandingkan Baginda merasa enggan melakukan kerja-kerja kecil dalam dakwah?

Maka, jadilah pencari kayu bakar itu meskipun tak ada lagi orang yang menginginkannya! (SM)

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com