SekolahMurabbi.com - Pertanyaan ini mungkin dianggap sepele oleh sebagian dari kita. Sebab apalah arti sebuah tontonan selain hiburan melepaskan penat semata.
Tapi jika kita berkaca pada Harun
Ar-Rasyid, pertanyaan di atas akan menemukan posisinya sebagai renungan yang
harus diperhatikan oleh kader dakwah.
Jika antum sudah pernah membaca
tulisan KH. Rahmat Abdullah yang berjudul “Arti Sebuah Obrolan”, maka antum
sudah paham apa maksud pertanyaan di atas. Ya, tepat sekali. Keseharian kita,
apa yang kita bicarakan, tonton (saya gunakan kata ini untuk memberi kesan
bahwa aktivitas ini dilakukan dengan sengaja) dan simak (bukan ‘dengar’) adalah
bagian dari obsesi kita.
Ketika kita membicarakan perubahan
perilaku mutarabbi kita, maka obsesinya jelas dibandingkan kita mengobrol
seputar topik nikah.
Ketika kita menonton acara-acara
penuh manfaat, maka obsesinya jelas dibandingkan kita menonton acara gosip dan
sinetron.
Ketika kita menyimak murattal imam-imam
Timur Tengah, maka obsesinya jelas dibandingkan kita mendengar lagu-lagu barat
yang katanya membangkitkan semangat.
Kader dakwah itu adalah mereka yang
bernafas dengan dakwah. Bahkan istirahat merekapun dakwah. Apa yang mereka
dengar adalah untuk dakwah. Tontonan mereka juga bagian dari dakwah. Obrolan,
apa lagi.
Jadi, apa tontonanmu, wahai kader
dakwah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar