SekolahMurabbi.com - Ada yang menarik ketika Allah menggambarkan kenikmatan yang didapat orang-orang bertaqwa kelak di surga dalam surah An-Naba’. Setelah 4 ayat sebelumnya Allah ceritakan tentang fasilitas kemewahan surga, di ayat 35 Allah sampaikan bahwa di surga tidak ada kebohongan dan perkataan sia-sia. Ayat sesudahnya, Allah tegaskan bahwa semua itu merupakan balasan atas apa yang telah dikerjakan para penghuni surga selama di dunia.
Dalam konteks yang hampir sama,
urutan ini juga ditemui dalam surah Al-Waqi’ah. Ayat 10 hingga 24 menggambarkan
tentang berbagai kenikmatan penghuni surga sebagai balasan atas apa yang telah
mereka kerjakan di dunia. Ayat 25, Allah firmankan bahwa tidak ada perkataan
sia-sia dan perkataan yang menimbulkan dosa di dalam surga. Yang ada hanyalah
perkataan salaman salaman (ayat 26).
Ada banyak kemungkinan tafsiran
mengenai hal ini. Pertama, ini menggambarkan bahwa betapa surga itu hanya diisi
dengan hal-hal yang baik saja. Bahkan perkataan yang sia-sia saja tidak ada di
sana.
Kedua, bisa saja ketiadaan
kebohongan dan perkataan sia-sia merupakan kenikmatan surga dari sisi
psikologisnya. Bila kita cermati, ayat-ayat sebelumnya menggambarkan kenikmatan
surga dari sisi materi.
Ketiga, ayat 35 surah An-Naba’
mungkin juga sebagai dampak yang timbul akibat ketercukupan semua kebutuhan
penghuni surga yang sekali lagi menggambarkan bahwa betapa surga itu adalah
kenikmatan yang tak terbayangkan oleh manusia saat ini. Logikanya, ketika semua
kebutuhan dan keinginan terpenuhi, maka manusia tidak perlu lagi melakukan
hal-hal yang bertentangan dengan fitrahnya seperti berbohong, berkata yang
sia-sia hingga menimbulkan dosa. Perkataan yang menimbulkan dosa bisa saja
seperti marah, mencaci, menghina dan seterusnya.
Demikianlah surga. Apa yang kita
pahami saat ini hanyalah secuil, atau bahkan tidak ada apa-apanya, dibanding
dengan kenikmatan abadi surga yang sebenarnya. Karena penghuninya kelak tidak
akan berbohong dan berkata yang sia-sia, maka biasakanlah untuk menjauhi kedua
perkara ini sejak masih di dunia.
Semoga kita dijauhkan dari dua
perbuatan tersebut. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar