SekolahMurabbi.com - Terkadang sebuah keputusan harus diambil tanpa perlu berjeda untuk pertimbangan apapun, ketika Allah menjadi alasan mengapa keputusan itu dibangun. Memang tidak selalu mudah, tapi pejamkan mata dan terus berjalan saja karena Allah. Ya, karena Allah.
Ingat? Bagaimana seorang Sumayyah dengan rela menanggung tikaman tombak demi mempertahankan iman. Bagaimana Asiah menerima siksa dan penjara Fir'aun dan tetap mendekap iman sebagai kemerdekaan di jiwanya. Bagaimana Ibrahim bersegera menjalankan perintah Allah untuk menyembelih putera kesayangannya.
Iman. Ialah kemerdekaan bagi mukmin sejati. Tidak gelisah akan rasa sakit yang dialami. Iman yang mengusap luka dan membuatnya sejuk. Keyakinan bahwa Allah akan menyambut pengorbanan itu dengan cinta. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang hendak kau dustakan?
Duduklah sejenak dan raba jiwamu. Adakah iman menjadi kemerdekaan yang menafikan segala rasa sakit? Adakah iman meringankan langkah di beratnya jalan hijrah? Adakah iman menjadi penyejuk atas luka-luka yang terasa? Adakah iman masih bersisa? Ketika hatimu dengan sangat mudah goyah di hadapan cinta dunia yang tidak selayaknya, dan kau porak poranda saat kehilangannya. Apakabar iman? Masihkah dunia membuatmu buta? Masihkah Allah menjadi tempat bersandar? Kemanakah larimu untuk bersimpuh saat luka merobek jiwa? Tidakkah kau rindu? Pada syahdunya keyakinan itu; Allah is the one and only power.
Merdekalah! Leburkan diri secara kaffah dalam samudera dakwah. Persembahkan mujahadah terbaikmu untuk hidup yang singkat ini.
Mengapa bimbang? Adakah yang lebih baik dari sibghahnya Allah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar