SekolahMurabbi.com - Sebagai apapun profesi kita, rasanya perlu untuk memiliki sebuah kemampuan untuk berinovasi. Percaya atau tidak, kemampuan kita untuk mampu naik ke atas puncak adalah karena inovasi dan kemampuan kita untuk bertahan di atas puncak adalah karena
inovasi juga.
Yang membuat mengapa perusahaan ternama semacam Apple tetap
mampu bertahan merajai kelas menengah keatas dalam urusan teknologi kotak
persegi empat yang dapat mengubah wajah dunia adalah karena inovasi.
Sebagai seorang aktivis dakwah, memiliki DNA inovator adalah
suatu kemestian. Kemampuan dalam berinovasi ini bukanlah mukjizat yang
ditunggu-tunggu kehadirannya. Ia adalah sesuatu yang diusahakan dan dipelajari
dengan seksama.
Empat cara berikut akan membimbing kita menjadi sang
maestro yang benar-benar ahli dibidangnya bila diterapkan dalam usaha
pencapaian impian.
1. Bertanya
Ilmu pengetahuan berkembang karena pertanyaan-pertanyaan
yang secara naluriah memang sudah dimiliki manusia. Akal yang diwariskan oleh Allah
yang maha tinggi ini terus berkembang. Dan memang sifatnya manusia akan terus bertanya
atas ketidaktahuan terhadap suatu hal.
Prinsip pertama dalam upaya para inovator
untuk berinovasi adalah memunculkan pertanyaan-pertanyaan. Misalkan Jobs yang
kerap bertanya, “Mengapa komputer memerlukan kipas?”
Mereka akan bertanya juga, “Jika kita
melakukan ini, apa yang akan terjadi?”
Selain kemampuan bertanya, tentunya kita
harus memiliki tekad untuk menemukan jawaban yang bahwa itu artinya adalah menciptakan
sebuah produk atau kreasi. Ini merupakan proses para inovator dalam berinovasi.
Sebab inovasi itu akan membangkitkan sebuah pemahaman baru, hubungan,
kemungkinan, dan petunjuk. Pertanyaan yang banyak sama tinggi nilainya dengan
jawaban yang baik.
2. Melakukan Pengamatan
Mereka para inovator adalah merupakan
pengamat yang hebat. Dalam melakukan pengamatan ini selalu harus dilumuri
kehati-hatian. Amati sekeliling, amati tingkah dan kebiasaaan pelanggan dalam
usaha anda. Dalam dunia dakwah, kita juga harus melihat bagaimana prilaku
objek dakwah dalam sebuah lingkungan. Pengamatan yang baik akan membantu dalam
menemukan cara yang baru untuk mengatasi suatu hal atau menciptakan sebuah
metode dalam pengembangan.
3. Melakukan jejaring
Jejaring yang dimaksudkan disini adalah
mereka yang secara langsung ataupun tidak langsung akan berhubungan dengan suatu proses
inovasi. Untuk membangun jejaring ini tidak melulu harus yang berhubungan
dengan objek kita. Karena membangun jejaring ini sifatnya memberikan kontribusi
ide-ide baru yang didapat dari bincang-bincang dengan siapapun dan dengan lintas
profesi apapun.
Sebagai contoh, Jobs yang berbincang dengan
Alan kay, yang memberi saran kepadanya, “Pergilah, kunjungi orang-orang ‘gila’
di San Rafael, Kalifornia.” Orang-orang gila yang dimaksud adalah Ed Catmull
dan Alvy Ray yang mengepalai sebuah organisasi komputer kecil bernama Industrial Light dan Magic (kelompok tersebut menciptakan efek spesial untuk
untuk film-film).
Pada akhirnya Jobs membeli perusahan kecil
ini dengan harga $10 juta dan kemudian mengubah namanya menjadi Pixar. Jobs
lalu menjual saham perusahaan ini ke publik seharga $1 milyar. Bayangkan jika ia tidak pernah berbicara
dengan dengan Kay. Membangun jaringan. Tidak akan ada kisah seperti ini
jadinya. Maka mulai sekarang lakukan jejaring.
4. Melakukan eksperimen
Eksperimen adalah mencoba hal-hal baru. Berani
mengambil keputusan dan berani bertanggungjawab. Dunia dan segala aktivitasnya
ini merupakan lab eksperimen. Jangan pernah berhenti untuk menemukan hal-hal
baru yang nantinya kita akan menguji hipotesis yang ditemui disepanjang
perjalanan eksperimen. Eksperimen dilakukan dengan melakukan perjalanan,
berinteraksi dan bahkan bermeditasi dan menyepi di pedalaman.
Wahai segenap para pemilik masa depan. Genggamlah
impianmu dengan mewarisi DNA Inovator yang didapat dari empat cara yang
diuraikan diatas. Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar