/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Pesan Murabbiku Semangatku

Published On: 20.11.00 By : Unknown In : ,
 
SekolahMurabbi.comHari ini terasa begitu melelahkan buatku, beberapa hari ini memang banyak kegiatan yang lumayan menguras tenaga. Kubaringkan sejenak badanku di kasur sederhana milikku, maklumlah sekarang kondisinya lagi mengkost jadi semua harus serba sederhana. Kucoba pejamkan mata yang lelah ini, aku tahu aku sangatlah lelah menghadapi semua ini. Tapi, entah mengapa aku pun tiba-tiba menangis, pikiranku kemana-mana. Urusanku begitu banyak sekali akhir-akhir ini, urusan kuliah lah dengan segudang tugas, organisasi lah yang sedang bermasalah, BEM  FKIP lah yang belum rampung lagi karena belum di lantik oleh Pak Dekan, jadi aku seakan-akan tidak punya waktu lagi untuk diriku, jangankan istirahat, pulang pun aku jarang.


 Aku sebenarnya ingin protes dengan keadaanku sekarang, tapi aku bingung mau protes kemana? toh ini pun pilihanku. Aku yang dulu memohon-mohon kepada orang tuaku agar aku bisa kuliah. Ya, resiko orang kuliah emang banyak tugas. Aku yang mau berorganisasi membangun KSI (Kelompok Studi Islam) di prodiku, Alhamdulillah semua itu tercapai. Tapi dalam sebuah organisasi itu pasti ada saja permasalahan, maklumlah karena itu milik jamaah, yang setiap jamaah itu pemikirannya tidaklah sama satu sama lain. BEM FKIP, Alhamdulillah aku berhasil memenangkan suara pas PEMIRA FKIP oktober lalu. Ya, aku memang dicalonkan oleh organisasi siyasiku untuk maju pada PEMIRA FKIP tahun ini bersama seorang Ikhwan juga. Memang tak ku sangka ternyata kami memperoleh suara yang lumayan banyak dari calon-calon yang lain. Jadi akhir-akhir ini fokusku jadi terbagi kemana-mana. Lelah sih. Tapi itulah yang harus kujalani sekarang ini.

Aku masih saja terus merebahkan badanku, sambil memejamkan mataku. Teringat ketikaa ku masih SMA dulu. Ketika kakakku menyuruhku untuk mengikuti pengajian yang dipimpin oleh seorang Ustadzah. Aku sebenarnya tidak mau, tetapi terus saja kakakku menyuruhku untuk mengikuti pengajian tersebut. Aku pun luluh dan ku pikir tidak ada salahnya untuk mencoba. Kalau suka ya syukurlah, kalu tidak, berhenti. Alhamdulillah akhirnya sampai hari ini masih bisa berlanjut berada di dalam barisan dakwah ini.

Yang masih mampu membuatku bertahan dalam keadaan yang melelahkan sekarang ini adalah karena jamaah atau teman-temanku yang tidak pernah meninggalkankanku, selain itu juga karena ku teringat pesan-pesan dari murabbiku mulai dari aku SMA sampai kuliah sekarang, diantaranya adalah bahwa jangan pernah berniat untuk meninggalkan dakwah ini, karena dakwah ini akan selalu ada, ada meski tanpa kita. Karena pada dasarnya bukan dakwah yang membutuhkan kita, tetapi kitalah yang membutuhkan dakwah itu. Kata-kata itulah yang membuatku menjadi bersemangat lagi ditengah rasa lelah yang menggerotiku. Dan aku yakin jika kita menolong agama Allah, maka Allah pun akan menolong kita.

Aku merasa bersalah, kenapa dulu ketika awal-awal mengikuti Liqo akan begitu malas sekali. Aku biarkan murabbiku menungguku lama, aku tahu beliau pun sebenarnya orang yang sibuk, tapi beliau masih bisa menyempatkan waktu untuk bertemu dengan kami, mendengarkan curhatan kami dan memberi solusi dengan sabarnya. Aku ingat ketika aku malas berangkat liqo, aku akan menggunakan seribu alasan yang sebenarnya itu ku ada-adakan saja supaya ada alasan.  Itupun beliau tidak marah. Malah semakin ramah saja beliau kepadaku.

Jam dindingku pun berbunyi menunjukan pukul 15.00 siang, yang menandakan sebentar lagi akan shalat dzuhur, aku pun bangun dan menghapus air mataku yang tak kurasa ternyata sangatlah deras mengalir. Aku pun mengambil air wudhu untuk bersiap-siap shalat. Hampir saja aku lupa kalau hari ini ada jadwal liqo kami ba’da ashar ini. Akupun bersiap-siap untuk pergi liqo lagi dan kubulatkan niat lagi pergi liqo ini semata-mata untuk menuntut ilmu dalam rangka beribadah kepada Allah. Aku yakin bahwa niat ini sangat berpengaruh terhadap terhadap hasil yang di dapatkan nantinya. Sebagaimana dalam sebuah hadits bahwa segala sesuatu itu tergantung niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya.

Begitulah sahabat kira-kira sekelumit urusan yang ku hadapi dalam hidup ini dalam rangka insyaallah mencapai ridha-Nya, dan aku pun yakin dengan  pesan dari murabbiku bahwa amanah itu takkan pernah salah orang, dan Allah takkan pernah memberikan sesuatu melebihi batas dan kemampuan hamba-Nya. Dan aku yakin apa yang kualami ini belum ada apa-apanya dengan yang pernah dialami ulama-ulama Muslim lainnya yang dalam berdakwah memenuhi jalan yang berliku, mereka tetap tabah, taat dan tawakal. Dan aku ingin mengucapkan terima kasih kepada murabbiku yang tidak pernah henti lelah memberiku ilmu yang sangat bermanfaat. Murabbi adalah guru, guru adalah orang tua kedua kita. Murabbi adalah guru yang paling sabar, perhatian, dan menyayangi tulus kepada kita. Karena beliau akan selalu tersenyum ketika kita datang meski kadang kita sengaja mengulur-ulurkan waktu untuk bertemu dengan beliau. Rasa kecewa karena menunggu lama akan sirna ketika mutarabbinya datang. Terima kasih para murabbiku, Semoga aku bisa mengikuti jejak langkahmu dan semoga aku bisa senantiasa istiqamah di jalan ini, dan semoga kita kelak akan bersama ketika di surga Nya bersama orang-orang yang kita sayangi.

*Nor Istiqamah

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com