SekolahMurabbi.com - Saat pertama sekali memilih program ASEAN Student Visit India (ASVI), Taj Mahal
merupakan salah satu daya tarik saya dalam memilih India sebagai negara tujuan.
Pada dasarnya, Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) untuk tahun 2016 memiliki
lima kuota untuk lima negara yang berbeda
yaitu Australia, Malaysia, China, ASEAN-Jepang, dan India, yang
merupakan pilihan akhir saya. Taj Mahal memang memiliki pesona yang membuat
orang-orang ingin mengunjungi India. Selain bollywood, icon India yang satu ini memang menyimpan cerita dan kemegahan
yang menjadikannya terus menjadi keajaiban dunia.
Setelah
melalui proses yang sangat ketat, alhamdulillah saya pun terpilih menjadi
perwakilan Aceh untuk menjadi delegasi Indonesia dalam program ASVI. Saat itu
hal yang paling menyenangkan adalah membayangkan bagaimana akhirnya saya bisa
mengunjungi Taj Mahal, dan melihat langsung salah satu dari keajaiban dunia
ini. Ternyata tidak hanya itu, saat tersebar bahwa saya akan ke India,
keluarga, teman, dan kenalan pun mulai banyak bertanya tentang India.
Pertanyaan itu pun akhirnya menjadi pertanyaan penting dan sering saya
dapatkan, apakah Taj Mahal itu Mesjid? Dan sama seperti mereka, saya juga
merasakan rasa penasaran yang sama.
Alhamdulillah,
perjalanan program ASVI memberikan jawaban atas pertanyaan saya Saat pertama
sekali hadir di depan gerbang Taj Mahal, saya pun terkesima dengan ayat Alqur’an
yang menjadi ukiran selamat datang bagi seluruh pengunjung tempat ini. Darwaza,
begitulah nama gerbang utama dari Taj mahal yang berwarna merah khas ini
bertuliskan surat Al-Fajr. Saat itu saya mulai meyakinkan diri sendiri bahwa
sepertinya Taj Mahal itu memanglah sebuah mesjid. Dan saat melewati gerbang
utama, pekarangan Taj Mahal pun mulai menyuguhkan pesonanya. Rerumputan hijau
yang sangat menyejukkan mata, kolam air jernih hingga pepohonan indah yang
berjejer seimbang, Tempat ini benar-benar telah merenggut ketertarikan
pengunjungnya. Untuk sepersekian menit saya hanya diam dan memandang bangunan megah
ini saja, hingga akhirnya salah satu pernyataan dari tour guide kami, menjawab
segala pertanyaan tersebut. “Taj Mahal
adalah simbol rasa cinta raja Shahjahan kepada istri ketiganya yaitu ratu
Mumtaz Mahal, yang kemudian dikenal sebagai Taj mahal. Di dalam bangunan ini
sendiri terdapat makam yang berdampingan antara ratu Mumtaz mahal dan raja
Shahjahan .” Kalimat itu terdengar sangat jelas dan benar-benar memberikan
pencerahan bahwa sejatinya Taj Mahal bukanlah sebuah mesjid.
Tampak depan dari gerbang Darwaza |
Gerbang Darwaza dengan kaligrafi surah Al-Fajr |
Taj
mahal memang bukanlah sebuah mesjid, ia adalah bangunan persempahan rasa cinta
sang raja kepada ratunya Mumtaz mahal yang meninggal saat melahirkan anaknya
yang ke empat belas. Sang raja sangat mencintai ratu Mumtaz, hingga setelah
kehilangannya, raja pun membangun simbol rasa cinta ini kepadanya. Namun,
walaupun Taj Mahal bukanlah mesjid, disisi kiri taj mahal terdapat sebuah
mesjid. Dan mesjid ini masih aktif digunakan hingga saat ini. Hal inilah
kemudian yang menjadi alasan kenapa tempat ini ditutup pada hari jum’at, karna
pada hari jum’at, umat muslim disekitar Taj Mahal melakukan ibadah shalat
jum’at. Tidak hanya itu, selama kami di India, kawasan taj mahal merupakan
salah satu tempat dimana saya bisa melepaskan kerinduan terhadap suara Adzan. Hal
ini tidak mengherankan, mengingat berdasarkan sejarah, taj mahal dibangun masa
pemerintahan Mughal dengan rajanya yang beragama Islam. Sejarah ini juga
menjadi karakteristik bangunan itu sendiri, dimana selain memiliki gerbang
dengan kaligrafi surat Al-Fajr, keempat sisi utama dari pintu taj mahal juga
dihiasi dengan surat Yasin lengkap. Pada pintu-pintu kecilnya, terdapat
beberapa surat Al-Qur’an yang mengandung makna tentang kejadian dan kehidupan
di akhirat.
Mesjid Taj Mahal demgan pemandangan indah sungai Yamuna Taj Mahal tampak samping Moment di depan Taj Mahal |
Sebagai
seorang muslim, mengetahui bahwa kuatnya pengaruh Islam dalam setiap sudut dari
Taj Mahal adalah sebuah kebahagian tersendiri, sehingga akhirnya saya bisa
bercerita kepada teman-teman bahwa Taj Mahal memang bukanlah sebuah mesjid,
tapi Taj Mahal menampilkan atmosphere keislaman di dalamnya. Wallahu’alam