/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Kader Dakwah Harus Tep(l)at Waktu

Published On: 11.12.00 By : Unknown In :

SekolahMurabbi.comTak ada da’i yang tak sibuk. Sejak bangun pagi, sejumlah agenda sudah menantinya sampai menjelang matanya tertutup kembali di larut malam selanjutnya. Mulai dari mengikuti kajian, mengisi halaqah, mengunjungi binaan, hingga bekerja mencari ma’isyah. Kesibukan ini makin menjadi-jadi apabila sang da’i juga seorang aktifis mahasiswa. Selain tugas keda’iannya, ia juga harus menghadiri rapat dan agenda-agenda organisasi di samping juga mengikuti perkuliahan di kelas-kelas kampus. Pokoknya sibuk!

Kesibukan-kesibukan ini lantas memunculkan fenomena baru yang sedikit menyesakkan dada ketika mendengarnya. Berdalihkan agenda lain, da’i yang mahasiswa terlambat masuk kelas. Dosennya sudah memulai perkuliahan sekitar lima menit yang lalu. Beralasankan acara lain, seorang da’i yang aktifis telat menghadiri musyawarah di organisasinya. Padahal peserta rapat sudah menunggunya dalam waktu yang lama.

Ini sungguh fenomena yang—saya menyebutnya—menyesakkan dada. Bagaimana tidak, bukankah ini teladan yang tidak baik untuk ditiru? Padahal sebaik-baik dakwah adalah keteladanan. Ketika seorang da’i gagal menyampaikan keteladanan kepada mad’unya, mengapa kemudian ia berpikir orang-orang di lingkungannya akan mendengarkan ucapannya? Coba antum bayangkan, ketika seorang da’i terlambat masuk kelas, apa yang dipikirkan oleh dosen dan mahasiswa di dalam kelas? Atau ketika da’i telat menghadiri rapat, apa yang ada di benak saudara-saudaranya yang telah menunggu sejak lama?

Saudaraku, uswatun hasanah-nya Rasul saw. yang mulia, saya yakin, bukan terletak di kelembutan tutur kata atau kesejukan pandangan mata beliau semata. Sebagian besar teladan kebaikan itu ada di sikap dan karakter Rasul saw. Buku-buku shirah yang kita baca membenarkan hal ini. Maka bukanlah suatu hal yang mengherankan jika kemudian Islam menyebar hingga ke dua pertiga dunia. Sebab sikap dan karakter—yang kita kenal sebagai akhlak—jauh lebih mencengangkan mata dunia.

Jadi, apapun alasan dan pembenaran yang digunakan, seorang da’i sudah jauh-jauh hari memiliki pemahaman yang mendalam terhadap syakhsiyah Islamiyah, khususnya dalam hal ini urusan mengatur waktu. Jangan biarkan ‘telat’ menjadi kebiasaan sebab kebiasaan adalah awal mula karakter. Merasa bersalahlah jika antum tak berhasil meneladankan kedisiplinan meskipun hanya sekali. Sebab kader dakwah itu harus tepat waktu, bukan telat waktu.

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com