/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Thalut dan Manajemen Organisasi Dakwah

Published On: 07.21.00 By : Unknown In :


Kisah Thalut diceritakan Allah swt dalam Alquran pada sepersepuluh terakhir dari juz 2, mulai dari ayat 246 hingga 252 surat Al-Baqarah. Tujuh ayat ini memberikan gambaran yang sangat bagus kepada kita tentang hal-ihwal mengelola wasilah dakwah.

Dikisahkan setelah Nabi Musa as. wafat, para pemuka Bani Israil meminta kepada seorang nabi—yang namanya tidak disebutkan—agar mengangkat seorang pemimpin untuk mereka yang kelak memimpin peperangan. Bani Israil menginginkan perang lantaran mereka terusir dari kampung halaman sendiri dan anak-anak mereka ditawan (ayat 246).

Sang nabi menunjuk Thalut sebagai raja. Bani Israil protes sebab Thalut tidak kaya. Nabi menjelaskan bahwa kekuatan fisik dan kecerdasanlah yang menjadi kelebihan Thalut hingga layak dijadikan pemimpin (ayat 247). Selain itu, Tabut, peti tempat menyimpan Taurat, juga menjadi tanda kerajaannya (ayat 248).
  

Seorang pemimpin hendaknya tidak terpukau dengan emosi dan semangat jundi yang menyala-nyala. Ia tetap harus berpikir logis dan hendaknya menguasai kejiwaan pasukannya.


Maka setelah terpilih, berangkatlah Thalut ke medan perang bersama pasukannya. Di perjalanan, ia mengingatkan bala tentaranya bahwa Allah akan menguji mereka dengan sungai yang berair segar. Ia menguji kesetiaan pasukannya dengan mengatakan bahwa yang meminum air sungai seciduk tangan sajalah yang akan berperang. Sedangkan yang meminum banyak air kemudian beralasan tidak kuat lagi untuk berperang (ayat 249).

Berperanglah pasukan yang sedikit itu melawan armada perang Jalut sembari berdoa agar Allah menolong mereka (ayat 250). Peperangan akhirnya dimenangkan oleh pasukan Thalut di mana Dawud as. berhasil membunuh Jalut (ayat 251).

Mari kita lihat hikmah dari epos nan heroik ini.

Pertama, pentingnya filtrasi pasukan. Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Dzilalil Quran menuliskan bahwa hendaknya seorang pemimpin melakukan seleksi terhadap semangat lahiriah dan emosi yang menyala-nyala. Inilah yang dilakukan oleh Nabi dari Bani Israil ketika kaumnya memintanya untuk mengangkat seorang pemimpin perang. “Jangan-jangan setelah perang diwajibkan, kalian justru tidak berperang.”

Kedua, seleksi tidak cukup sekali. Thalut yang dilantik menjadi pemimpin menguji semangat pasukannya beberapa kali. Setelah seleksi pertama, banyak dari Bani Israil yang tidak berperang. Hanya sebagian kecil saja yang ikut. Itupun tersaring lagi ketika diuji dengan air sungai sehingga semakin sedikit. Dari pasukan yang tinggal sedikit itu, tak semuanya berhasil menghadapi ancaman hidup ketika melihat banyaknya pasukan musuh.

Ketiga, pelajaran untuk pemimpin dakwah. Seorang pemimpin hendaknya tidak terpukau dengan emosi dan semangat jundi yang menyala-nyala. Ia tetap harus berpikir logis dan hendaknya menguasai kejiwaan pasukannya. Semangat-semangat itu harus diuji ketaatan dan kesungguhannya agar tampak siapa saja yang berdakwah betul-betul karena Allah. Kemudian, jika banyak yang tak mampu melewati ujian yang diberikan, seorang pemimpin dakwah harus tetap mampu optimis menjayakan dakwah, seberapa sedikitpun orang-orang yang bergabung bersamanya.

Keempat, pentingnya keterikatan hati kepada Allah. Pasukan yang berhasil melewati semua tahapan ujian itu adalah pasukan terbaik. Karenanya, tak peduli seberapa sedikitpun mereka, dengan izin Allah pasti akan menang. Kemenangan dicapai karena setiap hati merasa yakin akan pertolongan Allah. Bacalah doa yang dilantunkan mereka (ayat 250), kita akan temukan keyakinan yang mendalam kepada Allah. Jika hati sudah terikat dengan Allah, rasa takut, kecut dan inferioritas hilang berganti dengan keberanian, kerinduan akan perjumpaan dengan Allah serta keyakinan akan pertolongan-Nya. Jika sudah demikian, “Berapa banyak terjadi pasukan yang kecil mengalahkan pasukan yang besar dengan izin Allah.”

Dakwatuna 




 

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com