SekolahMurabbi.com - Ahad kemarin, pemerintah Kamerun menutup semua masjid dan Islamic Center di wilayah bagian Barat. Alasannya penutupan itu, untuk menghindari kenaikan serangan bom bunuh diri dari Boko Haram.
“Harusnya mereka menemukan solusi yang lebih baik, bukan dengan cara seperti ini,” ujar Aladji Hamam (70) imam masjid pusat Maroua, dilansir dari Onislam.net, Selasa (28/7).
Selain menutup tempat ibadah, Pemerintah Kamerun juga mengimbau supaya mengosongkan jalan-jalan yang biasanya di sana terdapat para pengemis. Ini dilakukan, karena pelaku bom bunuh diri baru-baru ini adalah seorang anak.
Gubernur Widjiyawa Bakari mengatakan tentang aturan yang telah dibuat. Menurutnya, ini adalah respons keamanan terhadap dua insiden yang terjadi pada seminggu terakhir di Kamerun.
Dua serangan itu mengakibatkan 31 orang terbunuh dan melukai puluhan orang lainnya. Sampai saat ini, tidak ada kelompok yang mengaku untuk bertanggaung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut.
Setelah dilakukan pencarian, pencarian menunjuk ini dilakukan oleh kelompok militan Boko Haram.
Menurut Factbook CIA, penduduk muslim di Kamerun hanya 20 persen dari 20,5 juta jumlah penduduk. Muslim Kamerun sebagian besar tinggal di Kamerun utara dan hujan es dari suku utama Fulani dan Peuhl. (Republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar