/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Perhatikan 5 Hal Ini Sewaktu Hendak Berwudhu'

Published On: 22.39.00 By : Unknown In :

SekolahMurabbi.com - Berwudhu’ merupakan salah satu aktivitas penting dalam fiqih. Ia merupakan syarat diterimanya shalat. Jika wudhu’nya benar, maka boleh jadi shalatnya ikut benar. Tapi jika wudhu’ saja masih salah, bagaimana mungkin amalan shalat akan diterima oleh Allah?

Ada banyak keutamaan wudhu’. Di antaranya, ia merupakan salah satu sarana penggugur dosa-dosa kecil sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ

"Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa, dan mengangkat derajat-derajat?" Mereka berkata, "Mau, wahai Rasulullah!!" Beliau bersabda, "(Amalan itu) adalah menyempurnakan wudhu’ di waktu yang tak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid, dan menunggu sholat setelah menunaikan sholat. Itulah pos penjagaan". [HR. Muslim (586)]

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إذا توضأ العبد المسلم أو المؤمن فغسل وجهه خرج من وجهه كل خطيئة نظر إليها بعينيه مع الماء أو مع آخر قطر الماء فإذا غسل يديه خرج من يديه كل خطيئة كان بطشتها يداه مع الماء أو مع آخر قطر الماء فإذا غسل رجليه خرجت كل خطيئة مشتها رجلاه مع الماء أو مع آخر قطر الماء حتى يخرج نقيا من الذنوب

"Jika seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu’ lalu ia membasuh wajahnya maka keluar dari wajahnya seluruh dosa yang merupakan buah dari pandangan kedua matanya bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir. Jika ia membasuh kedua tangannya maka keluar dari kedua tangannya seluruh dosa yang dilakukan oleh pukulan tangannya bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir. Jika ia membasuh kedua kakinya maka keluarlah seluruh dosa yang dilangkahkan oleh kedua kakinya bersama dengan air atau bersama tetesan air yang terakhir, hingga iapun keluar dalam kondisi bersih dari dosa-dosa" (HR Muslim).

Begitu besarnya keutamaan berwudhu’. Karenanya hendaklah setiap kita memperhatikan hal-hal berikut ini ketika hendak berwudhu’.

1. Perhatikan Adab Berwudhu
Berwudhulah dengan tertib dan memperhatikan adabnya. Jangan tergesa-gesa. Upayakan tidak berbicara selagi berwudhu.

2. Camkan Keutamaannya
Selain menghapus dosa-dosa kecil sebagaimana yang disebutkan pada hadits-hadits di atas, keutamaan wudhu’ lainnya adalah sebagai tanda pengikut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam [HR. Muslim dalam Ath-Thaharah, bab: Istihbab Ithalah Al-Ghurroh (583)], separuh iman [HR. Muslim dalam Ath-Thaharah, bab: Fadhl Ath-Thaharah (533)], jalan menuju surga [HR. Bukhari dalam Al-Jum’ah, Bab: Fadhl Ath-Thaharah fil Lail wan Nahar (1149), dan Muslim (6274)], dan pelepas ikatan setan [HR. Bukhari (1142 & 3269) dan Muslim (1816)].

3. Fakta Ilmiah
Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan tentang wudhu. Ia mengemukakan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka, yaitu sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menghubungkan hikmah wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut.
Ia bahkan merekomendasikan agar wudhu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan. Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat sarafnya. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

4. Sempurnakan Wudhu’ dengan Sunnah-sunnahnya
Di antara sunnah berwudhu’ adalah mengucapkan basmalah, bersiwak, menghadap kiblat, berkumur-kumur, istinsyaq (menghirup atau memasukan air ke dalam lubang hidung, lalu menghirupnya dalam sekali nafas sampai ke dalam hidung yang paling dalam) dan istinsyar (mengeluarkan air atau menyemburkannya dari hidung sesudah menghirupnya), menyela-nyela jari tangan dan kaki, membaca doa setelah berwudhu’ dan shalat sunnah 2 rakaat setelahnya.

5. Jangan Tabdzir
Seringkali kita temui orang yang berlebih-lebihan dalam berwudhu, yaitu menggunakan air secara boros. Hal ini tentu bertentangan dengan ajaran Islam yang melarang setiap muslim bersikap tabdzir.

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُوراً
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhan-nya.” (QS. Al-Isra’: 27)
Karenanya, hendaklah menggunakan air sewajarnya. Jika berwudhu’ menggunakan keran, bukalah keran secukupnya. Bayangkanlah saudara-saudara kita di belahan bumi lain yang kesulitan mendapatkan akses air.

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com