“Ibu...
Kata Rasullullah Surga Itu Dibawah Telapak Kakimu.
Apa
Aku Bisa Dapat?”
Dari
Mu’wiyah ibn jahimah ra. Bahwa dia pernah menemui nabi Saw dan berkata “wahai Rasullullah aku
berniat pergi berjihad. Aku datang menemuimu untuk meminta nasihat mu.” Nabi bertanya
kepadanya, “apakakh ibumu masih hidup?” “Ya,” jawab Jahimah. Kemudian Nabi
berkata, “Teguhlah berbakti padanya karena surga terletak di bawah
kakinya.”(H.R. An-Nasa’i)
Ibu adalah orang yang telah melahirkan,
merawat, membesarkan kita dan ibu adalah hal yang paling istimewa untuk
anak-anaknya karena Allah telah menjadikan ibu kita sebagai tiket untuk kita.
Ya ibu kita adalah tiket kita menuju
surga. Sangat sering kita mendengar dan bahkan mungkin kita sering
mengucapkannya “ surga itu terletak dibawah kaki ibu”. Sekarang Coba tanyakan
pada diri kita.
“
apakah kita mau memiliki tiket tersebut
atau tidak?”
“apa kita pantas mendapatkanya?
“Lalu
jika kita mau bagaimana caranya?”
Coba
kita lihat seorang pengemar boyband atau apalah yang ingin menonton sebuah
konser. Maka si pengemar akan rela mengeluarkan banyak uang dan mengantri
berjam-jam bahkan berhari-hari hanya untuk mendapatkan tiket konsernya, padahal
kesenangan yang di peroleh hanya sebentar hanya beberapa jam namun dia harus
membayarnya dengan harga yang sangat mahal.
Kesenangan
sesaat saja begitu banyak pengorbanan yang harus kita lakukan, apalagi untuk
memperoleh Kesenang yang abadi, kita juga perlu melakukan pengorbanan. Kesenangan yang telah Allah janjikan adalah Surga
dan Allah telah menitipkan tiketnya kepada ibu. Ya, sekarang tinggal bagaimana
caranya kita bisa mendapatkan tiket tersebut.
Dari hadist diatas rasullullah telah
memberi kita kata kunci, “Teguhlah berbakti padanya karena surga terletak dibawah kakinya.” Yup “Berbakti!!!”, pertanyaanya sekarang
sejauh manakah kita sudah berbakti kepada ibu kita?. Coba kita buat pertanya untuk diri kita
sendiri.
Di
saat kita sedang asyik dengan gedget atau Hp dan ibu memanggil, apakah kita mengatakan
“sebentar”, atau langsung datang kepadanya?
Di
saat kita sedang asyik menonton, ibu meminta bantuan kita apakah kita langsung
mengerjakannya atau juga mengatakan “sebentar” sehingga ibu kita yang mengerjakannya
sendiri.
Di
saat kita sedang ngobrol dengan teman kita, ibu meminta kita untuk membeli
sesuatu. Apakah kita bergegas pergi, atau lebih mementingkan obrolan teman
kita.
Ya
mungkin banyak hal kecil lain yang kita anggap sepele. Padahal hal-hal kecil
ini bisa menghilangkan nilai bakti kita pada ibu apalagi untuk hal yang lebih
besar. Tiket kita pun mungkin akan hilang dengan perlahan-lahan.
Abu hurairah(ra) berkata:” seorang
laki-laki menemui Rasullullah dan berkata,”ya rasullullah siapakah diantara
keluarga ku yang paling berhak kudampingi?” nabi berkata, “ ibumu”. Laki-laki
itu bertanya,”lalu siapa?” nabi berkata, “ ibumu”. Laki-laki itu bertanya
lagi,”kemudian siapa?”. nabi berkata, “ ibumu”.
Laki-laki itu bertanya kembali,”setelah itu siapa?” nabi menjawab, “
ayahmu”.(H.R Bukhari dan Muslim)
Hadist
diatas menujukan pada kita bahwa Ibu kita bukan hanya hal yang terpenting bagi
kita jika kita ingi masuk surga, tetapi dia harus menjadi fokus utama kita bila
dibandingkan dengan hal-hal lain. Karena Allah telah menetapkan ibu kita adalah
orang yang paling layak kita dampingi di dunia ini.
Mari
kita ambil kesempatan untuk mendapatkan tiket kita. sebelum kita kehilangan
pemengang tiket kita. Buatlah mereka selalu tersenyum dan bangga dengan bakti
kita untuknya. Setiap orang pasti memiliki cara untuk berbakti kepada ibunya. Bagi
yang belum, So mulai sekarang mari kita berbakti kepada ibu dan raih tiket kesenangan abadi. Surganya
Allah menanti kita dengan berbagai kesenangan dan keindahanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar