SekolahMurabbi.com - Ada satu
amalan sunnah yang jika dikerjakan bisa membuat setan menangis, lalu berlari
ketakutan sembari mengatakan kalimat penyesalan. Beruntungnya, amalan sunnah
ini bisa kita ulang-ulang dalam sehari di setiap waktu, bisa dikerjakan di luar
atau pun saat mendirikan shalat.
Apakah
amalan itu? Mari simak penjelasan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.
“Jika anak
Adam membaca Ayat Sajdah,” ungkap Nabi suatu ketika, “lalu bersujud, maka setan
akan menjauh (berlari) seraya berkata (penuh penyesalan), ‘Oh, celakanya
diriku! Anak Adam mau dan mengerjakan saat diperintah bersujud, dan baginya
surga. Sedangkan aku menolak saat diperintah bersujud, maka bagiku neraka.’”
Saat menafsiri
hadits ini, para sahabat dan ulama kita memiliki pendapat yang berbeda.
Sebagian di antara mereka mengatakan bahwa Sujud Tilawah saat membaca Ayat
Sajdah dihukumi wajib. Pendapat ini didukukng oleh Imam Sufyan ats-Tsauri, Imam
Abu Hanifah, dan murid-muridnya.
Pendapat
kedua, dan ini yang menjadi pendapat mayoritas ulama, hukum melakukan Sujud
Tilawah saat membaca Ayat Sajdah adalah sunnah. Di antara para sahabat yang
berpendapat demikian adalah Sayyidina ‘Umar bin Khaththab, Salman al-Farisi,
‘Abdullah bin ‘Abbas, dan ‘Umrah bin Hushain.
Sedangkan
yang ketiga, mereka mengatakan bahwa wajib melakukan Sujud Tilawah hanya saat
membaca Ayat Sajdah di dalam shalat. Inilah yang menjadi pendapat Imam Ahmad
bin Hanbal.
Di luar
perbedaan pendapat di atas, hendaknya kita memperhatikan satu amalan sunnah ini
dengan sebaik mungkin. Apalagi jika kita memiliki dzikir harian berupa tilawah
al-Qur’an satu juz per hari. Maka, ada banyak sekali kesempatan bagi kita untuk
melakukan sunnah Sujud Tilawah yang bisa membuat setan menangis seraya berlari
penuh penyesalan.
Di dalam
al-Qur’an al-Karim, ada lima belas Ayat Sajdah, yaitu dalam surat al-A’raf [7]:
206, ar-Ra’d [13]: 15, an-Nahl [16]: 50, al-Isra’ [17]: 109, Maryam [19]: 58, al-Hajj
[22]: 18, al-Hajj [22]: 77, al-Furqan [25]: 60, an-Naml [27]: 26, as-Sajdah
[32]: 15, Shaad [38]: 24, As-Sajdah [41]: 38, an-Najm [53]: 62, al-Insyiqaq
[84]: 21 dan surat al-‘Alaq [96]: 19. [Kisahikmah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar