Bukti Rasul Menyayangi Kucing dan Hukuman Bagi Penyiksanya
SekolahMurabbi.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lidah
kucing dinilai bersih dari kuman dan mikroba dibanding lidah hewan piaraan lainnya seperti anjing. Berabad-abad
sebelumnya, Rasulullah saw. memperbolehkan kucing menjadi hewan peliharaan di rumah,
bahkan Rasul amat menyayanginya.
Beberapa riwayat yang menunjukkan kecintaan Rasul kepada kucing adalah
dengan memelihara seekor kucing ras Anggora dan menamainya dengan nama Mu’izzah
(sebagian menulis Mueezza, mungkin diserap dari penulisan Inggris untuk Mu’izzah).
Dikisahkan, suatu saat
kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mu’izzah sedang terlelap tidur
dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu,
Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mu’izzah dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Mu’izzah terbangun dan merunduk sujud kepada
majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus
lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.
Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, beliau selalu menggendong Mu’izzah dan di taruh
dipahanya. Salah satu sifat Mu’izzah yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong
ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti
lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi
kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam
sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak
pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari
makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini
adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita
dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak
diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang
ada di lantai.” (HR. Bukhari).
Tentang Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar