SekolahMurabbi.com - Setetes air mungkin tak ada nilainya. Ia tak cukup mengusir rasa haus yang sedang mendera seorang pejalan kaki di gurun pasir.
Tapi setetes air yang terus-menerus
bekerja mampu menghasilkan perubahan yang besar. Bila ia jatuh di atas sebuah
batu yang keras, ia akan melubanginya. Bila ia mengandung zat kapur di gua-gua,
ia akan menghasilkan stalaktit dan stalagmit yang memesona. Bila ia menguap ke
udara, ia akan menjadi hujan yang membawa berkah. Bila ia turun ke bumi
diam-diam di malam hari, ia akan menjelma embun di daun-daun. Bila ia
mengkristal, ia menjadi salju yang indah.
Begitulah dengan tilawah-tilawah
kita. Sepotong ayat yang kita baca mungkin tak memberi pengaruh yang besar.
Tapi bila sepotong demi sepotong kita rutinkan, maka perubahan akan terasa. Bila
hati terasa begitu keras dan sulit menangisi dosa-dosa, maka Alquranlah penawarnya.
Bila rumah terasa gelap dan seram seperti gua, maka tilawahlah yang menjadi
stalaktit dan stalagmitnya. Bila amarah terasa panas bak matahari yang
menjerang bumi, maka ayat-ayat Alquranlah yang menjadi hujannya.
Begitulah seharusnya. Jika sepotong
demi sepotong ayat kita rutinkan, maka perubahan itu akan terasa. Apalagi bila
kemudian kita tambahi sepotong lagi, sepotong lagi dan sepotong lagi.
Anda tidak akan pernah merasakan
sebelum melakukannya. Mari bertilawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar