/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Jantan Mana, Tembak-Pacari Atau Lamar-Nikahi?

Published On: 20.23.00 By : Admin In :

SekolahMurabbi.com - Saya rasa pertanyaan di atas bisa jadi menghasilkan jawaban yang berbeda, tergantung di pihak mana Anda berada. Sebagai catatan, saya tidak berada di pihak manapun karena memang sejatinya saya sedang tidak menyandang salah satu dari dua status itu. Bahasa lainnya, saya untuk saat ini adalah seorang jomblo.

Sudahlah, kita lupakan saja nasib yang sedang melanda saya. Sebab saya yakin semua akan indah pada waktunya. Cieee cieeee. Di tulisan ini, saya hanya ingin memberikan analisis sisi-sisi kejantanan antara tipe Tembak-Pacari dengan Lamar-Nikahi  secara objektif di sini.

Pertama, bicara jantan berarti bicara keberanian. Pertanyaannya adalah seberapa jantan ‘menembak’ dibanding ‘melamar’?

Nembak,  biasanya dilakukan sembunyi-sembunyi, lewat surat-surat, SMS, atau paling banter berempat mata. Mungkin adaa yang melakukannya di depan umum. Tapi satu hal, nembak seringkali dilakukan tanpa seizin orang tua si perempuan. Alasannya? Ah, kita semua sudah tahu itu.

Adapun laki-laki yang hendak melamar sudah pasti akan berhadapan langsung dengan orang tuanya si pujaan hati. Bahasa lain dari melamar adalah meminta izin orang tuanya untuk memacari anaknya secara sah dan halal. Jadi, jantan mana?

Nah, kalau kita maksudkan jantan itu adalah tanggung jawab. Pertanyaannya adalah seberapa bertanggung jawab memacari dibanding menikahi?

Pacaran diikat oleh janji yang tak jelas sementara akad nikah dicatat oleh negara dan malaikat. Bila ingin menyudahi ikatan ini, maka orang yang berpacaran akan segera terlihat ketidak-bertanggungjawabannya. Tinggal bilang “kita putus” lalu say good bye.

Yang menikah? Tentu tidak semudah itu! Agama dan negara mengatur cara “putus” orang-orang yang menikah. Mereka yang sudah mencatatkan namanya di KUA harus memiliki alasan-alasan yang jelas mengapa kemudian bercerai. Bila perlu, disidang sekalian. Tanggung jawab gak?

Ayo,yang mau menganalisa lebih lanjut, silahkan komentar ya. Ini sepertinya akan menjadi diskusi yang menarik.

Hal terakhir yang ingin saya sampaikan di sini adalah kepada kalian yang masih berpacaran dan suka mengejek jomblo-jomblo berprinsip, lekas introspeksi ya (Lho, kok balik lagi ke sini ya?). Mereka yang mempertahankan status single itu bukan karena tak laku, tetapi karena sedang bersiap-siap untuk menjadi sesejatinya jantan. Lihat saja, ketika kalian masih larut tergoda dunia putus-nyambung itu, mereka telah berhasil menyempurnakan separuh agamanya.

Lihat saja!

Jomblo Prinsip

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com