/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

DIAM dan

Published On: 19.53.00 By : Muli HasNur In :
Diam dan Jagalah Lidahmu

“ jika kau ingin hidup dengan cara yang membuat agamamu terjaga dan bagianmu terpenuhi dan martabatmu terpelihara, Jagalah Lidahmu,  dan jangan pernah menyebut-nyebut kesalahan orang lain karena ingat bahwa kau, kau sendiri, punya kesalahan dan orang lain punya lidah” (Ahmat Zarruq)”


            Lidah merupakan salah satu otot rangka yang berada dalam rongga mulut. Lidah juga salah satu nikmat yang dikaruniakan Allah pada setiap hambanya. Melalui lidah setiap kata-kata keluar, setiap kata yang keluar dari mulut itu bisa berupa nasehat atau perkataan yang keji sadar maupun tidak.

            Dari kata Ahmat Zarruq diatas “Jagalah Lidahmu” yang menjadi pertanyaan kenapa beliau menyuruh untuk menjaga lidah?  Karena disaat lisan tak lagi mampu untuk berkata hal-hal yang baik maka akan banyak hal buruk yang akan keluar dari lisan kita. Maka disinilah kata “Jagalah Lidahmu” berfungsi. Karena disaat kita tidak mampu menjaga lidah kita maka akan banyak bahaya yang timbul  pada diri sendiri maupun orang lain.
            Ketahuilah bahwa bahaya lidah itu sangat besar dan tidak ada orang selamat darinya kecuali dengan diam. perkataan terbagi dalam 4 bagian pertama perkataan yang berbahaya sepenuhnya, ke dua mengandung mengandung bahaya dan mafaat maka dalam dua bagian perkataan ini kita harus diam. ketiga tidak mengandung bahaya dan mafaat maka bila kita melakukan hal ini maka kita akan banyak menyia-nyiakan waktu dan merupa sebuah kerugian, ke empat bermanfaat sepenuhnya, jadi setiap kata-kata yang keluar dari lidah kita adalah kata-kata yang bermanfaat, jika tidak bermafaat maka diam lebih utama.

Mengapa diam lebih utama? karena banyak hal yang berbahaya yang akan keluar dari lidah kita, seperti  ghibah, berkata keji, dusta, atau akan terjadinya perdebatan. Dalam rutinitas sehari-hari  banyak kita jumpai orang-orang disekitar atau bahhkan kita sendiri tanpa sengaja mencela atau membicarakan kesalahan saudara kita dengan nada yang sinis, seakan-akan kesalahan itu tidak akan pernah terjadi pada kita, apakah kita dapat menjamin kesalahan itu tidak akan menimpa kita? Bagaimana perasaan kita jika hal itu menimpa kita, tidakkah kita akan sakit hati dan tertekan. Ingatlah kita juga memiliki kesalahan dan orang lain juga punya lidah membicarakan kesalahan kita. Jika kita menutupi aib saudara kita maka Allah juga akan menutupi aib kita.


Referensi:
Tazkiyatun Nafs, Said Hawwa
Satu Tiket Ke Surga, Zabrina A.B

Tentang Penulis

Mulizani

***

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com