/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Apa Yang Dibaca Rasulullah Padahal Jibril Tak Membawakan Bacaan?

Published On: 19.48.00 By : Unknown In :

SekolahMurabbi.com - “Bacalah!” seru Jibril as. Dengan menggigil, Rasulullah saw. menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Kejadian itu berulang hingga tiga kali sebelum kemudian Jibril mendekap sang Nabi lalu menuntunnya sebanyak lima ayat. Itulah wahyu pertama dan usailah pelantikan Muhammad saw. sebagai Nabi terakhir yang diutus Allah.
 
Ada yang menarik dalam peristiwa ini untuk kita cermati. Kita tahu bahwa Jibril tidak menurunkan wahyu dalam bentuk tulisan. Ia hanya menuntun Rasul sampai beliau bisa. Pertanyaannya, mengapa Jibril malah menyuruh Rasul membaca? Apa yang harus dibaca?


Di sinilah kita menemukan definisi membaca dalam maknanya yang luas. Kata “qara-a” dalam bahasa Arab awal mulanya memiliki arti “menghimpun”. Dalam kamus Lisanul Arab, Ibnu Mandhur menyebutkan :


والأصل في هذه اللفظة : الجمع, وكل شئ جمعته فقد قرأته


Bahwa asal lafadh iqra’  bermakna : “menghimpun / mengumpulkan”. Setiap yang telah dihimpun atau dikumpulkan, maka itu artinya telah dibaca.


Dari pengertian ini, jelaslah bahwa membaca berarti menghimpun, yaitu menghimpunkan huruf demi huruf lalu mengucapkan himpunan itu. Dari sini pula ditafsirkan bahwa “Al-quran” yang menurut sebagian mufassir berasal dari kata yang sama bermakna “himpunan dari 114 surat”.


Inilah definisi membaca secara luas, yaitu mengumpulkan data dan kemudian mencoba memahami kumpulan data tersebut.  Karena itu, membaca tidak selalu apa yang tertulis. Segala yang berbentuk informasi, baik itu kedalaman laut, diameter bumi, kecepatan angin, atau pertambahan jumlah penduduk, selama bisa dikumpulkan, akan bisa dibaca. Quraish Shihab dalam Membumikan Alquran menyebutkan bahwa menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengenal ciri-ciri dan sebagainya termasuk ke dalam pengertian membaca secara luas.


Begitulah kiranya yang diperintahkan Allah swt. kepada Rasulullah saw. (dan juga kepada kita umatnya) melalui malaikat Jibril as. Seolah-olah Allah firmankan, “Kumpulkanlah data dan pahamilah olehmu (dan umatmu), hai Muhammad, tanda-tanda kebesaran-Ku yang ada di alam semesta ini!”


Maka berdasarkan pemahaman seperti ini, kita kemudian menemukan banyak perintah membaca yang difirmankan Allah dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan. “Tidakkah kamu berpikir?”, “tidakkah kamu mengambil pelajaran?”, “sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal” adalah sekelumit bahasa lain dari perintah “iqra’”.


Inilah iqra’, perintah pertama yang begitu agung. Perintah pertama yang menjelaskan bahwa Islam menempatkan ilmu pengetahuan di posisi penting. Rasulullah saw. dan beberapa generasi setelahnya paham betul akan hakikat perintah ini. Maka berjayalah Islam di dua pertiga dunia.

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com