SekolahMurabbi.com - Semua orang pasti merasakan jatuh hati. Siapapun tak ada larangan menerka-nerka kiranya siapa pendamping hidupnya, meskipun kebiasaan menerka ini bisa melahirkan penyakit baru. Penyakit yang menjangkiti pula para aktivis ‘genit’. Korbannya tak terbilang. Penyakit ini bukan hanya melukai tapi juga mengacaukan saraf anak gadis orang. Penyakit ini yaitu suka boking anak gadis orang.
“Ukhti, nanti kalau ukhti menikah dengan orang lain, hati
ini jadi terluka”
“Saat rindu gelayuti diri, panah-panahnya hangat menancap di
jiwa. Aku tertusuk, aku terpaku. Hanya pada bunga mawar rekah. Apa kabar mawar
jiwa” bunyi SMS yang dikirim iseng pada seorang akhwat.
“Karena ada kamu, aku tidak sanggup menyukai gadis lain
selain dirimu”
“Subhanallah, ibadahmu luar biasa ya ukht”
“Tunggu aku selesai S2 ya ukhti”
“2 bulan lagi ana akan datang ke rumahmu”
Mungkin barangkali kita mengucapkannya dengan bercanda. Tapi
tahukah kita bagaimana reaksi mereka? Mereka menganggap ini serius. Akhwat juga
manusia biasa, yang bisa berbunga saat dihujani pujian tak terkira.
Jangan beri harapan. Karena belum tentu cinta kita akan
berlabuh dihatinya selamanya. Jangan mengobral cinta, mungkin dia tampak teguh,
tapi dia sesungguhnya rapuh.
Jangan minta ia menunggu. Karna kita telah membuat dia
berharap. Jangan ucapkan apapun yang berbau pengharapan. Biarkanlah mereka
tenang tanpa ucapan manis dan pengharapan berlebihan. Lebih baik jaga lisan dan
jaga perasaan.
Jadi mulai sekarang jangan main boking anak gadis orang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar