SekolahMurabbi.com
Malu rasanya menyatakan cinta.
Karena bukan hanya peribadinya yang menggetarkan tapi juga
tatapan matanya yang penuh pesona. Keluhuran budi jangan ditanya lagi,
lingkungan sepakat menyebutnya lelaki idola. Ditengah riak-riak zaman tak tentu yang dipenuhi pengikut
buta para pujaannya, kerinduan akan sosok lelaki impian ini semakin membuncah.
Di desanya, dahulu gelap dari cahaya. Lelaki ini yang menerangi dengan cahaya
purnama di wajah sucinya.
Malulah dirimu ucapkan cinta padanya.
Sedang pribadi masih keranjingan film korea. Dipuja-puja
bagai permata. Lelaki-lelaki yang hilir mudik dilayar kaca dengan centil luar
biasa. Itupun masih jadi idola. Diam-diam dalam hati kau kagum dan cinta. Jadi siapa
sesungguhnya yang kau cinta.
Malulah dan tersungkur.
Mengaku-ngaku saja mengenal dia. Padahal tak pernah muncul
barang sewindu rasa rindu. Ia hanya kepura-puraan. Padahal tak terbetik barang
sekedip ucap do’a dan kirim salam setiap harinya. Wajarlah kau malu dan
tersungkur.
Cinta tak mengenal standar ganda. Ia berbicara tentang siapa
lebih sempurna dan menakjubkan. “kaana
kullu amrihi ‘ajaba” (semua tentangnya menakjubkan) ungkap Aisyah padanya. Wajar
jika demikian yang diungkap seorang Aisyah tentang dirinya, sebab Aisyah manusia
paling dekat dalam hidupnya.
Dia memiliki kesan bagi sesiapa yang berinteraksi dengannya.
Jabir bin Samurah tak pernah berlebihan saat ia berkata, “suatu malam pernah
kupandangi dirinya, malam itu cerah tanpa mendung. Kulihat cahaya rembulan,
lalu kupandang wajahnya. Menurutku wajahnya beliau lebih indah dari rembulan.”
Jabir berkata lagi tentang kemuliaan akhlaknya, “tidak
pernah Ia diminta sesuatu, lalu menjawab ‘tidak’.” Abu Said Al Qudri berkata, “
Beliau adalah orang yang lebih pemalu dari pada gadis dalam pingitan. Jika tidak
menyukai sesuatu maka bisa diketahui dari wajahnya.”
Begitulah. Segala tentangnya adalah menakjubkan. Masih banyak
yang bisa ditelusuri bagaimana keindahan pribadi dan akhlaknya. Maka tak boleh ada
lagi muara ketakjuban selain hanya kepadanya. Dialah Muhammad Rasulullah SAW.
Malulah kita kepadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar