/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Pesan Tersirat Al-Kahfi Yang Jarang Kita Sadari

Published On: 15.52.00 By : Unknown In :
Monumen gua Ashabul Kahfi
SekolahMurabbi.com - Ada dua perjalanan penting hamba-hamba pilihan yang dikisahkan secara berurutan oleh Allah swt. dalam surat Al-Kahfi. Perjalanan pertama adalah perjalanan Nabi Musa as. bersama muridnya, Yusya’ bin Nun, mencari ilmu. Perjalanan kedua adalah perjalanan sang raja Dzulqarnain, seorang raja yang Allah telah memberi kekuasaan kepadanya dan dimudahkan baginya jalan untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkannya (Al-Kahfi: 84). Perjalanan kedua ini bisa disebut perjalanan mengaplikasikan ilmu atau perjalanan amal sebab sang raja melakukan banyak perbuatan kebaikan sesuai ilmu yang dimilikinya.


Dua kisah ini terasa tidak asing di telinga sebab hampir setiap Jumat kita selalu membacanya. Lalu apa ibrah yang bisa kita ambil dari pengisahan kehidupan dua manusia hebat ini?

Ilmu Dulu Sebelum Amal
Allah mengisahkan kisah Nabi Musa as. terlebih dahulu sebelum Dzulqarnain. Ini seolah-olah memberitahu kita untuk memiliki ilmu terlebih dahulu sebelum beramal.

Ilmu Tidak Mengenal Batasan Apapun
Perjalanan mencari ilmu dalam surat Al-Kahfi diperankan oleh Musa as. yang seorang Nabi. Artinya, seorang nabi sekalipun masih dibebankan oleh Allah swt. untuk menuntut ilmu. Apalagi kita.

Kapan Beramal?
Kisah Dzulqarnain yang mengaplikasikan ilmu diceritakan oleh Allah swt. persis setelah Nabi Khidir  mengajari Nabi Musa ‘alaihumassalam. Tanpa diselingi topik apapun. Ini seperti isyarat bahwa ilmu yang sudah dituntut langsung diterapkan. Jadi tidak tepat bila ada yang berpendapat harus jadi ulama dulu baru boleh berdakwah. Dan sebagainya.

Tantangan Berilmu dan Beramal
Dalam kisah Nabi Musa as., sang nabi tidak berhasil sabar sehingga hanya mendapatkan tiga ilmu saja dari Nabi Khidir as. Adapun Dzulqarnain diuji dengan upah (keuntungan duniawi) atas ilmu/keahlian yang dimilikinya.
Jelaslah bagi kita bahwa ilmu menuntut kesabaran dan amal memerlukan niat yang ikhlas dan mantap agar tak tergiur dengan silaunya harta dunia.

Sandaran Ilmu dan Amal
Bila kita membaca hadits yang panjang tentang mengapa Allah swt. memerintahkan Nabi Musa as. untuk menuntut ilmu, maka jelaslah itu sebagai teguran karena sang nabi tidak menisbatkan ilmu yang dimilikinya kepada Allah. Selanjutnya, Dzulqarnain dengan gamblang menisbatkan apa yang dimilikinya kepada Allah (ayat 95 dab 98).

Demikian beberapa ibrah yang bisa kita petik dari surat Al-Kahfi. Semoga Allah menguatkan kita menuntut ilmu dan beramal. Amin.

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com