SekolahMurabbi.com - Salah satu karakteristik dakwah adalah islamiyyah qabla jam’iyyah. Ini harus kita pahami betul demi terwujudnya keberhasilan dakwah di tengah-tengah masyarakat.
Fenomena yang berkembang di kalangan
pendakwah akhir-akhir ini justru terbalik. Beberapa dari kita justru menerapkan
jam’iyyah qabla islamiyyah. Saudara-saudara kita itu dengan gigih
memprioritaskan berdakwah dengan hal-hal furu’ yang masih
diselisihi ulama ketimbang perkara ushul. Perkara-perkara furu' itu rupanya merupakan identitas khas suatu jamaah sehingga dengan mengamalkan pendapat itu mereka terlihat beda dari jamaah lainnya. Akibat dakwah yang seperti ini, umat terbelah
dalam memahami suatu hal dan menjadi ahli jidal. Di mana-mana kita
dengarkan perdebatan seru tentang bid’ah atau tidaknya qunut, zikir jahr,
dan maulidan. Padahal jika kita telisik lebih jauh masih sangat banyak
saudara-saudara kita yang beragama Islam belum konsisten menunaikan salat
Subuh, berzikir dan bersalawat.
Islamiyyah qabla jam’iyyah berarti kita, para pendakwah, lebih
mendahulukan ajakan berislam daripada berjamaah. Ini artinya kita ‘mengabaikan’
(untuk sementara) khilafiyah furu’iyah sebelum pemahaman Islam tertancap
kuat di dalam hati mereka. Kita tinggalkan dulu perselisihan ulama seputar
qunut, yang penting umat ini mau ketika diajak salat Subuh berjamaah di mesjid.
Kita lupakan sejenak beda pendapat ulama tentang harus tidaknya melafal niat puasa
di malam hari, yang penting mereka tidak meninggalkan puasa wajib Ramadhan. Kita
kesampingkan untuk sementara waktu haram tidaknya isbal (memanjangkan
celana hingga menutupi mata kaki), yang penting mereka mau menutup aurat dengan
benar.
Saudaraku sekalian, sadarlah islamiyyah
qabla jam’iyyah adalah kunci persatuan umat yang sudah lama terpecah-belah
ini. Bukankah ini yang kita, pendahulu-pendahulu kita, dan insyaallah para
penerus kita rindukan? “Dan berpegangteguhlah kalian pada tali Allah, dan
jangan bercerai-berai…”
Wahai para pendakwah, bercerminlah! Jika
selama ini kautuduh Barat telah merusak kesatuan dan persatuan umat ini,
kalimatmu ada benarnya. Tetapi juga tidak boleh kaulupakan strategi dakwahmu
yang salah juga akan memberikan kontribusi negatif yang sama terhadap umat ini.
Akhukum fillah, Alfaqir Ilallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar