/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Murobbiyahku “Sang Pembawa Cahaya dari Surga”

Published On: 20.02.00 By : Unknown In : ,
  
SekolahMurabbi.com - Saya mengenal kata tarbiyah semenjak pertama kali masuk kuliah di  Universitas Hasanuddin Makassar. Saya mengikuti kegiatan yang diadakan oleh masjid di fakultas saya, Masjid Darul Ilmi (MDI) fakultas ekonomi.  Nama kegiatannya  adalah pengembangan Karakter Religuis (PKR). Kegiatan ini diadakan khusus bagi mahasiswa baru fakultas ekonomi dan merupakan program kerja tahunan dari MDI. Kegiatannya berlangsung selama dua hari, sabtu dan minggu. Melalui kegiatan ini saya mulai mengenal banyak teman yang awalnya tidak saya kenal sebelumnya. Begitu pun dengan kakak-kakak dari fakultas ekonomi, beberapa orang sudah saya kenal. Saya merasa senang mengikuti kegiatan tersebut. Kakak-kakaknya sangat baik, bahkan sering membantu saya saat mengalami kesulitan seperti dalam hal peminjaman buku, mengajar kami apabila ada mata kuliah yang kurang di mengerti, bahkan dalam hal mencari tempat tinggal (kos-kosan) karena pada saat itu saya masih mahasiswa baru (MABA), belum tahu apa-apa tentang daerah Makassar.
Catatan: Artikel ini adalah karya peserta pada lomba menulis inspiratif Sekolah Murabbi beberapa waktu lalu.
Setelah kegiatan tersebut selesai, seluruh maba yang mengikuti kegiatan tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok, sesuai dengan jurusannya masing-masing untuk mengikuti tarbiyah. Awalnya saya bingung, tarbiyah itu apa sih? Ternyata tarbiyah itu semacam pendidikan agama yang sifatnya informal dan tidak mengenal usia, walaupun kita sudah tua, kita tetap bisa ikut tarbiyah Saat itu kelompok tarbiyah saya berjumlah 10 orang. Kami dibagi sesuai dengan jurusan supaya mudah dalam menentukan waktu untuk tarbiyah. Setelah waktu telah ditentukan dan telah disepakati bersama oleh murobbiyah, tarbiyah pun mulai berjalan. Awalnya semua hadir tapi seiring dengan berjalannya waktu, satu per satu telah menghilang hingga akhirnya sampai sekarang tinggal 5 orang yang bertahan yaitu, saya (Nurjannah R), Nurul Fatmawati (Nakibah kami J), Nurhasanah, Marwa Sari, dan Khairunnida.

Saya mengikuti tarbiyah sudah 2 tahun. Sejak mengikuti tarbiyah, sedikit demi sedikit sudah ada perubahan, mulai dari segi pakaian, akhlak, dan dalam hal ibadah. Awalnya saya orangnya suka pakai celana, namun sekarang saya sudah berkomitmen untuk pakai rok sampai akhir hayat. Kemudian dari segi akhlak, dulu saya sering bergaul dengan laki-laki, ngumpul dengan teman untuk bergosip, namun sekarang itu sudah diminimalisir dan berusaha untuk menghindari, kalau ada waktu kosong di isi dengan hal-hal yang bermanfaat seperti mengaji, belajar, membaca dan hal positif lainnya. Selanjutnya dalam hal ibadah, Alhamdulillah sudah memiliki ibadah andalan (hehe), sudah mulai mengamalkan ibadah sunnah seperti puasa sunnah, sholat lail, sholat dhuha, jadi tidak hanya wajib saja yang dikerjakan. Semua ini saya dapatkan di tarbiyah.

Tarbiyah itu seru loh. Apalagi kalau sedang MABIT (MAlam Bina Iman dan Taqwa) dengan Murobbiyah, banyak moment-moment seru yang tidak bisa dilupakan. Kami serasa bersaudara, tidur bersama, masak-masak bersama, lalu makan bersama, pokoknya kita semua bagaikan satu keluarga, keluarga tapi tak sedarah. Apalagi baru-baru ini, kelompok tarbiyah saya digabung dengan teman-teman dari fakultas mipa 5 orang, wah makin rame plus teman baru.

Akan tetapi tidak sedikit teman-teman saya yang orang tuanya keberatan dengan perubahan pada dirinya. Contohnya saja dari segi pakaian. Ada salah satu teman saya yang berniat untuk mau memakai jilbab besar. Tapi  orangtuanya tidak setuju. Karena jilbab besar dikalangan kampung itu dipandang mainstream. Di kampus saja, banyak teman-teman saya yang takut ikut kajian islam ataupun seminar-seminar islam jika yang mengadakan kegiatan tersebut adalah komunitas jilbab besar. Setiap saya mengajak teman saya (non tarbiyah) untuk ikut kajian, misalnya kajian jumat, ada-ada saja alasan mereka untuk menghindar.

Dikalangan keluarga saya juga begitu. Mereka kaget melihat saya pakai jilbab dalam rumah, karena biasanya kalau di dalam rumah saya tidak pakai jilbab. Kalau ibu saya sih biasa saja melihat saya, tapi bapak, dia menegur saya katanya tidak usah pakai jilbab kalau dalam rumah, nanti kamu kepanasan bla bla bla. Dia juga menegur saya pakai rok, apalagi kalau saya pulang kampung dengan kakak laki-laki naik motor, saya di suruh pakai celana karena kalau pakai rok naik motor katanya bahaya. Tapi saya diam saja, kelak mereka akan tahu kenapa saya begini, toh ini juga demi kebaikan keluarga saya jika saya menjaga aurat. Ini cuma masalah kecil. Tidak sebanding dengan teman-teman lain yang katanya  sampai dicoret dari anggota keluarganya dan tidak dibiayai lagi kuliahnya karena menggunakan jilbab besar  (kata Murobbiyah saya). Apalagi di zaman Rasulullah SAW, lebih parah lagi. Ada Bilal yang di tindih batu karena mempertahankan keyakinannya, ada yang anaknya dilemparkan ke dalam air yang mendidih karena mempertahankan keyakinannya, kalau tidak salah namanya Masita. Luar biasa! Jadi tetap istiqomah. Penderitaan yang kita hadapi dalam mempertahankana keyakinan menegakkan agama Allah SWT tidak sebanding dengan yang dirasakan oleh para sahabat Rasulullah SAW.

Oleh karena itu, sangat merugilah orang-orang yang hanya menuntut ilmu dunia saja tanpa menuntut ilmu agama.  Apalagi menuntut ilmu agama itu gratis loh di kampus saya. Saya sangat bersyukur bisa menuntut ilmu di Unhas. Meskipun Unhas bukan universitas yang berlabel islam tapi masya Allah banyak organisasi dan kegiatan islami di dalamnya, jadi, tinggal kita bagaimana membangun kesadaran masing-masing, karena kalau bukan dalam diri kita untuk mau berubah, maka tidak akan berubah.

Terima kasih Murobbiyahku, telah membimbing kami dengan sabar dan ikhlas ke jalan yang diridhoi oleh Allah. Semoga Allah membalas semua jasa-jasamu dengan surga-Nya. Engkau korbankan waktu dan tenagamu demi ingin melihat kami menjadi lebih baik, ilmu yang engkau salurkan begitu bermanfaat. Terima kasih ya Rabb telah mengirimkan sosok Pembawa Cahaya dan mempertemukan kami dalam majelis ilmu. Semoga saudara muslim dan muslimah yang lain juga bisa merasakan nikmat tarbiyah.

Membumikan islam di kampus Merah. Utamakan dakwah, kuliah, berprestasi!!

*Nurjannah R

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com