/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Tanpa Rangking Satu!

Published On: 18.49.00 By : Unknown In : ,

SekolahMurabbi.comMenghadiri sebuah acara terkadang menghadirkan suasana strange tersendiri. Selain sebagai ajang pertanyaan “kapan?”,  sebuah pertemuan pada berbagai acara juga menjadi jalan saling membangga-banggakan sang buah hati. Mungkin, kita sudah tidak asing lagi dengan tipe komentar seperti ini, “Wah, si Adek sudah besar, rangking berapa di sekolah?” atau “Alhamdulillah anak saya rajin sekali, di sekolah aja rangking satu” Bahkan ada juga yang berkata “anak saya rangking satu, di sekolah favorit pula”.
 
Rangking satu, rangking satu, dan rangking satu. Kata-kata ini terus menghantui anak-anak kita. Para anak-anak kita terus berfikir rangking satu adalah jalan membahagiakan orang tuanya. Rangking satu merupakan cara agar perhatian orangtuanya bisa beralih padanya. Sehingga sang anak bahkan akan melakukan apapun untuk mendapatkan rangking satu. Di sekolah, tidak lagi identik dengan pertemanan, karena semuanya sudah dianggap lawan. Dan sebuah pembelajaran, ia hanya akan dianggap sebagai jalan mencapai kemenangan. 

Rheynald Kasali dalam dalam salah satu tulisannya pernah menerangkan, “pendidikan di negeri kita sangat kompetitif. Banyak orangtua yang narsis memajang prestasi anak-anaknya di sosmed. Tanpa disadari sebagian dari mereka nanti akan tumbuh menjadi orang yang terlalu suka berkompetisi dan lupa bekerjasama. Kiri kanannya dianggap saingan dan dirinya harus menjadi yang terbaik.”  Tapi, benarkah rangking satu akan menjamin kehidupan anak-anak ini menjadi sukses nantinya?

Teringat akan sebuah kalimat menarik schools are producing test takers while life requires thinkers and connectors (Sekolah menghasilkan para peserta ujian, sedangkan hidup membutuhkan para pemikir dan seseorang penghubung (social). Ya! Berkompetisi dalam mendapatkan rangking satu pada akhirnya tidak menjadi jaminan kebahagiaan anak-anak tersebut kelak. Karena lebih dari sekedar rangking satu, nantinya real life akan menuntut mereka menjadi pribadi yang baik di masyarakat, individu yang tidak akan mengorbankan orang lain demi sebuah tujuan, akan tetapi seorang pemikir yang baik, yang akan saling bekerjasama menyelesaikan permasalahan bersama. Semoga para orangtua dan pelaksana pendidikan tidak terus menerus menjejaki anak-anaknya untuk harus mendapatkan rangking satu. Bukankah setiap anak akan tetap special walau tanpa rangking satu? Wallahu’alam.

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com