/
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru ...

Pentingkah Valentine?

Published On: 20.07.00 By : Unknown In :

SekolahMurabbi.com - Sudah masuk bulan Februari, ada yang istimewakah? 
Tidak, bila kita, anak bangsa ini,  tetap memegang adat istiadat dengan baik. Sungguh ironi bangsa ini ketika menyaksikan masyarakatnya, pemuda-pemudi tidak bangga dengan budayanya sendiri. 

Valentine Day, misalnya, yang selalu diperingati setiap tanggal 14 Februari. Hari yang selalu orang katakan sebagai hari kasih sayang. Padahal sejarah asal mula tentang hari ini tidak ada yang valid. Dalam buku “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005) dikatakan beberapa hal mengenai asal-usul Valentine antara lain:
1. Kisah populer Santo Valentine yang mati pada 14 Februari 269 M.
2. Pandangan Tradisi Roma kuno bahwa pertengahan bulan Februari adalah periode cinta dan kesuburan.

Dari dua hal di atas tetap saja ada banyak silang pendapat antara sejarawan tentang hari kasih sayang ini. Padahal menurut survei yang pernah dilakukan hanya 6% saja yang mengatakan bahwa hari Valentine adalah hari paling romantis. (http://www.solopos.com/2016/02/05/valentines-day-ternyata-hanya-6-persen-yang-anggap-hari-valentine-romantis-688095) 

Lagi-lagi kenapa saat ini para pemuda-pemudi bahkan anak-anak SD dan SMP (di bawah umur) ikut-ikutan merayakannya, ikutan mengatakan hari romantis, hari berbunga? Inilah yang disebut ghawzul fikri , perang pemikiran. Mereka menjadi korban karena terus menerus diberikan sesuatu yang salah dan melanggar namun dikemas hingga (dianggap) menjadi sebuah kebenaran. 

Valentine's Day adalah salah satu dari ghawzul fikri. Padahal dari semua ini hanya akal-akalan para perusak agama untuk menjauhkan pemuda-pemudi Islam dari agamanya. Para perusak moral ini mengkampanyekan bahwa inilah saat yang tepat mengungkapkan cinta dengan cara apapun. Dimulailah dengan memberikan diskon pada penginapan untuk pasangan muda-mudi, terjadilah pesta-pesta amoral, seks bebas, pesta miras dan kemaksiatan di mana-mana.

Bahkan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) sudah mewanti-wanti kepada khalayak terutama kepada para pebisnis perhotelan dan makanan (coklat) untuk tidak memberikan kemudahan kepada anak-anak belia yang belum menikah melakukan hal-hal yang tidak terpuji.

Tetap saja pasti akan ada yang berusaha merusak moral bangsa ini. Sebagai masyarakat yang paham akan bahayanya ini tentu saja berusaha untuk menjelaskan kepada mereka buruknya perilaku seperti itu. Bahkan kita dapat mengubah perayaan itu dengan perayaan lain yang lebih bermanfaat untuk meng-counter, misal yang telah dilakukan oleh FSLDK (Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Indonesia), komunitas hijab serta komunitas lain yang peduli akan bangsa ini dengan membuat hari Hijab Day pada tanggal 14 Februari. Maka terbentuklah Gerakan Menutup Aurat (GEMAR) yang sudah dilaksanakan 2 tahun belakangan.

Bergabunglah dengan orang-orang yang baik dan berusaha mengajak orang kepada kebaikan pula. Bergabunglah dengan mereka yang peduli kepada masa depan bangsa ini.

Banda Aceh, 5 Feb 2016
Pemuda Peduli Bangsa

Tentang Penulis

Komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolahmurabbi.com

Sekolahmurabbi.com adalah Media Informasi Keislaman yang dikelola oleh anak-anak muda.
Sekolahmurabbi.com menyajikan artikel dan informasi dasar-dasar keislaman yang dibutuhkan bagi para murabbi dan mutarabbi.

© | About Us | Kirim Tulisan | The Team | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer
Design by Hasugi.com