Ujian Jacaranda

Oleh: dr. Rosaria Indah, M.Sc

SekolahMurabbi.com - Akhir-akhir ini, suasana di Praying Room Old Teacher College ramai tapi tegang. Para undergraduates sering terlihat komat-kamit sendiri dengan catatannya. Ada pula yang tampil oral presentation di depan sahabatnya. Selepas shalat mereka bergerombol belajar keras. Di mana-mana. Di koridor, di perpustakaan, di atas halaman luas berumput hijau. Wajah-wajah mereka terlihat cemas. Tak seperti biasanya, kini sulit membedakan mahasiswa undergrad dan post grad yang wajahnya penuh lamunan (especially PhD student).

Di Bulletin mahasiswa terpajang tulisan besar: "When Jacaranda bloom, exam loom". Yang arti literalnya "ketika jacaranda mekar, ujian menghadang".

Hahaha. Kini saya baru mengerti mengapa para mahasiswa menatap bunga-bunga ungu pohon Jacaranda yang indah dengan pandangan "benci tapi rindu". Bahkan di banyak blog mereka, saya baca bukti akan hubungan yg sulit dijelaskan dengan bunga itu ( sambil senyum-senyum sendiri 

😊😢).

Mekarnya Jacaranda artinya ujian sudah sangat dekat, jika Anda belum cukup belajar maka mekarnya bunga tersebut adalah alamat tidak lulusnya Anda. Maka ketika sebagian Sydney berubah jadi ungu: demikian juga hati-hati para mahasiswa unyu ( Syukurlah PhD kan ga pake ujian, Kecuali...di akhirnya hiks)

Seiring dengan berakhirnya musim semi, negara-negara subtropis seperti Australia, Amerika Selatan dan Afrika Selatan dapat menikmati lukisan Allah dari mekarnya bunga Blue Jacaranda. Bunga yang bernama latin Jacaranda mimosifolia ini mudah dikenali karena tumbuh tinggi (hingga 10-15 meter). Kayunya dipakai karena motif lurik yang indah. Bunganya dijadikan bahan obat dan pewarna kain. Tapi pohon bunga ini lebih sering ditanam sebagai penghias/ornamental. Di Grafton, Sydney, bahkan ada Jacaranda Festival tiap bulan November di sebuah jalan yang penuh dinaungi pohon Jacaranda. Ada art performance dan berbagai bazaar. Maklum, musim panas sudah datang, libur sekolah tiba, sehingga banyak emak-emak terbebas dari urusan antar jemput anak dan bisa jalan-jalan dan shopping sesukanya.

Tidak demikian dengan mahasiswa undergrad.

Sebenarnya... ujian kan biasa aja (caileee... wise banget). Harus diakui bahwa tidak ada sekolah tanpa ujian. Seperti juga tiada hidup tanpa cobaan. Semua orang yang baik hati, rajin belajar dan gemar menabung, suatu saat dalam hidupnya akan diberi cobaan oleh Allah untuk memaksanya agar "merengek" dan memohon pada Tuhannya. Agar lebih dekat dan lebih mesra. Jika cobaan dilalui dengan sukses, kita akan "naik kelas" dan jadi pribadi yang lebih tangguh.

Seperti sebuah anonimous quote:

"I have never seen a strong man with an easy past"

So... mari hadapi ujian-ujian kita!